Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebijakan Amran Bangun Logistik Pangan Skala Besar Mulai Terwujud

Kebijakan Amran Bangun Logistik Pangan Skala Besar Mulai Terwujud Menteri Pertanian, andi Amran Sulaiman. | Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kebijakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam membangun logistik pangan khususnya komoditas hortikultura skala besar guna mengakselerasi ekspor mulai terwujud.

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama investor dan para pelaku usaha merancang pembangunan warehouse dan wholesaler di kota-kota besar seperti Surabaya, Semarang, Makassar, Banjarmasin, Medan dan lainnya berisi produk buah, sayur, dan produk lokal Indonesia lainnya.

Produk-produk tersebut rencananya akan dikirim ke warehouse dan wholesale milik Indonesia yang berada di luar negeri seperti Singapura, Malaysia, China, Hongkong, dan Jepang.

"Indonesia negara kepulauan harus memiliki gudang pangan skala besar, ditempatkan di kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Makasar, Medan dan Banjarmasin. Ini berguna untuk pengamanan pasokan pangan di dalam maupun bisa dijual keluar negeri," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi dalam Pertemuan Koordinasi Pemasaran Produk Hortikultura Suwandi di Sidoarjo, Senin (15/7/2019).

Baca Juga: Kementan Prioritaskan Program Pengembangan SDM

Suwandi menjelaskan terobosan pemasaran hasil produk hortikulutra ini harus segera diwujudkan sebab selama ini aktivitas ekspor produk pertanian dilakukan secara sendiri-sendiri dan tunggal yakni hanya satu komoditas.

Dengan begitu, ini merupakan alternatif inovasi baru sehingga Kementan terus membantu dalam mempermudah perizinan, registrasi kebun, bantuan packaging, sortasi, bantuan benih, bibit, dan membangun sentra-sentra produksi dan fasilitas lainnya dan pihak karantina melayani secara online dan inline inspection di warehouse.

"Intinya, kita membangun supermarket tapi posisinya ada di negara lain seperti di Singapura, Hongkong, China, dan negara lainnya yang menyajikan komoditas pertanian Indonesia. Jadi importir dan distributor di luar negeri tidak perlu repot mencari di Indonesia karena kita sudah menyiapkan di sana," jelasnya.

Menurut catatan BPS, sepanjang tahun 2018, produksi buah-buahan mencapai 21,5 juta ton; sayuran 13 juta ton; tanaman hias 870 juta tangkai; dan tanaman obat mencapai 676 ribu ton. Kinerja volume ekspor hortikultura tahun 2018 mencapai 435 ribu ton, naik 10,36% dibanding tahun 2017 sebanyak 394 ribu ton. Di tahun 2019 ini, Kementan optimis produksi dan volume ekspor hortikultura meningkat.

Oleh karena itu, sambung Suwandi, pasokan berbagai produk hortikultura dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur setelah diproses sortasi, grading, dan packaging terus dikirim ke warehouse seperti di Suncity Biz. Selanjutnya satu pintu dari Surabaya didistribusikan ke berbagai supermarket dalam negeri dan ke wholesale di luar negeri.

"Sarana dan prasarana seperti di Suncity Biz ini kita jadikan model untuk direplikasi dan dikembangkan di kota besar lainnya di Jakarta, Medan, Makasar, dan Banjarmasin. Harapan Mentan Amran agar terbangun logistik seperti ini dengan kapasitas total se-Indonesia 10 juta ton berisi produk pangan kita," terangnya.

Baca Juga: Menteri Amran Minta Program Strategis Pertanian Dilanjutkan

"Selain di Surabaya, di kota-kota besar kita bangun hub sebagai simpul yang menghubungkan dari sentra produksi pangan ke pusat-pusat konsumsi semakin lancar. Ini sudah mendesak seiring dengan pesatnya terbangun infrastruktur jalan tol, pelabuhan, tol laut dan lainnya," tambah Suwandi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: