Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkuat Sistem Perkarantinaan, Kementan Transfer Teknologi Bio-Sensing dari Belanda

Perkuat Sistem Perkarantinaan, Kementan Transfer Teknologi Bio-Sensing dari Belanda Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Luas wilayah NKRI dengan ribuan pulau yang menimbulkan banyak tempat pemasukan dan pengeluaran dibandingkan dengan jumlah SDM perkarantinaan yang dimiliki saat ini, memerlukan terobosan inovasi dan teknologi agar tetap menjamin kelestarian sumber daya alam hayati yang kaya ini. Termasuk menjamin kesehatan masyarakat selaku pengguna akhir produk pertanian.

Menurut Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan, Ali Jamil, hal tersebut merupakan tantangan juga bagi negara-negara di daratan benua Eropa, SDM perkarantinaan yang terbatas dibandingkan luas wilayah yang harus dijaga.

"Di Pelabuhan Rotterdam di Belanda sebagai satu-satunya pintu masuk benua Eropa menerapkan teknologi bio-sensing untuk pengawasan, ini yang jadi perhatian kami," kata Jamil saat memberikan keterangan tertulisnya dari Amsterdam, Belanda, Selasa (24/7/2019).

Baca Juga: Kementan Beberkan Bukti RI Mandiri Pangan, Bahkan Penuhi Kebutuhan Dunia

Teknologi bio-sensing yang digunakan oleh petugas otoritas Karantina Belanda dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan komoditas pertanian yang dilalulintaskan antarwilayah. Tidak hanya itu, peralatan ini digunakan juga untuk mengawasi ekspor dan impor komoditas pertanian, sehingga meminimalkan waktu pemeriksaan dan meningkatkan efisiensi serta biaya.

"Sangat cocok digunakan oleh petugas karantina di tempat pemasukan dan pengeluaran utama agar pengawasan lebih efisien, efektif, dan akurat," tambah Jamil.

Keinginan yang diapresiasi Pemerintah Belanda ini segera ditindaklanjuti dalam kerja sama pada klausulĀ  added value of decision support for potato light blight control in Indonesia. Kerja sama pengawasan terhadap komoditas kentang telah disusun oleh kedua belah pihak terlebih dahulu, dan ini yang ditambahkan pasal tambahan. Ke depan, menurut Jamil, bimbingan teknis untuk penerapan teknologi bio-sensing akan diperluas untuk komoditas pertanian lainnya.

Baca Juga: Kementan Siap Manfaatkan Bonus Demografi Melalui Modernisasi Pertanian

"Tentunya penguatan SDM dengan kapasitas dan keahlian juga perlu disiapkan. Saat ini sejumlah petugas karantina pertanian tengah disiapkan mengikuti tugas belajar jenjang S-2 dan S-3. Bio-sensing jadi topik utama penelitiannya," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: