Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sulap Galian Pasir Jadi Lahan Kedelai, Kementan Libatkan Kelompok Tani

Sulap Galian Pasir Jadi Lahan Kedelai, Kementan Libatkan Kelompok Tani Kementan bersama kelompok tani mengubah lahan bekas galian pasir menjadi lahan tanam kedelai. | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar program olah tanah guna menyulap lahan bekas galian pasir menjadi lahan tanam kedelai di Desa Cibulan, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (Jabar). Program tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2018 lalu seluas 100 hektare (ha).

Kepala Bagian Perencanaan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Ugi Sugiharto, menjelaskan bahwa lahan marginal seperti lahan eks galian pasir bisa dimanfaatkan petani untuk menanam kedelai. Bahkan, kedelai yang ditanam di lahan eks galian pasir tersebut produktivitasnya bisa mencapai 1,2 ton hingga 1,3 ton/ha. 

Baca Juga: Kementan Lepas Ekspor 40 Ton Pakan Ternak ke Timor Leste

"Saat ini, kami bersama lima kelompok tani di Desa Cibulan juga melakukan kegiatan olah tanah dan tanam kedelai di lahan eks galian pasir seluas 200 ha," kata Ugi Sugiharto di Kuningan, Rabu (28/8/2019).

Ugi berharap, program tersebut dapat dilakukan juga di desa-desa sekitar Kabupaten Kuningan. Pemerintah Desa Cibulan pun diharapkan bisa membantu pengembangan lahan eks galian pasir yang berada di desa lainnya.

"Galian pasir tak hanya ada di sini. Di  beberapa daerah juga ada karena itu kami mengajak petani untuk mencintai lingkungan dengan memanfaatkan lahan marginal. Sebab, dengan cara tersebut petani tak hanya terlibat dalam perbaikan lingkungan yang rusak, tapi juga bisa meningkatkan produksi tanaman pangan dan menambah penghasilan," cetusnya.

Baca Juga: Kementan Dorong Petani Cianjur Tanam Kedelai Karena Lebih Menguntungkan

Ugi menyebut, potensi lahan eks galian pasir di Desa Cibulan Kecamatan Cidahu luasnya mencapai 500 ha. Apabila lahan tersebut semuanya bisa dimanfaatkan untuk tanam kedelai varietas Anjasmoro, tentu dapat menyejahterakan petani. 

"Substansinya, kami ingin mengubah mindset petani supaya tak menjadi buruh tambang pasir. Karena itu, kami mengajak mereka untuk tanam kedelai," sebutnya.

Lebih lanjut, Ugi menekankan agar gerakan olah tanah dan tanam kedelai di lahan eks galian pasir bisa berjalan secara masif. Kementan melalui Ditjen Tanaman Pangan juga memberi pendampingan dan batuan benih, pupuk organik,herbisida, pompa air, traktor roda 4 dan prasarana dan sarana produksi pertanian lainnya.

"Kalau di sini bisa ditanami kedelai 2 sampai 3 kali setahun karena ada sumber air dari eks galian pasir yang bisa kami pompa, sehingga kami masih bisa tanam kedelai di musim kemarau," tegasnya.

Baca Juga: Jamin Penyediaan Benih Kedelai Bersertifikat, Kementan Canangkan Kegiatan P3BK

Masih di tempat yang sama, Ketua Kelompok Tani Citaman Desa Cubulan, Kecamatan Cidahu, Tasirin mengatakan dirinya dan masyarakat lainnya sangat bangga bisa tanam kedelain di lahan eks galian pasir. Tahun lalu, bersama empat kelompok tani lainnya tanam kedelai di lahan seluas 100 ha. 

“Waktu itu kami tanam pertama pada Maret dan pada Mei sudah panen. Kemudian, tanam lagi pada Juni dan pada September panen rata-rata 1,2 sampai 1,3 ton per hektar," katanya.

Tasirin menambahkan, pada Agustus ini dilakukan lagi penanaman yang diperkirakan pada November nanti bisa dipanen. Yang pasti, setelah tanam kedelai, petani mendapatkan keuntungan yang luar bisa memberikan pendapatan baru.  

Baca Juga: Tekan Hama, Kementan Gunakan Pemasangan Bumbung Konservasi PHT Padi

“Kalau kami hitung per 200 petak atau 1/4 ha, hasilnya bisa Rp2,5 juta. Ini dikerjakan hanya butuh waktu 3 bulan. Apabila setahun tanam tiga kali, kami bisa mendapat tambahan penghasilan sekitar Rp ,5 juta," terangnya.

Perlu diketahui, gerakan olah tanah dan tanam kedelai di lahan eks galian pasir tersebut dihadiri Wakil Bupati Kuningan H.Ridho Suganda, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan H.Dodi Nurochmatuddin dan Kepala Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Maman Suherman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: