Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dana Ngendap Rp8 Triliun di Krakatau Steel, Bank Mandiri Ambil Langkah Pasti!

Dana Ngendap Rp8 Triliun di Krakatau Steel, Bank Mandiri Ambil Langkah Pasti! (Kika) Wadirut Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto, Komut Bank Mandiri Hartadi A. Sarwono, Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, Wakomut Bank Mandiri Imam Apriyanto Putro, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar sedang berbincang sebelum pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (28/8). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) siap mengambil langkah restrukturasi piutang senilai Rp8 triliun yang masih mengendap dalam PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). Adapun proses restrukturasi tersebut akan mulai dilakukan pada pekan ini. 

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Royke Tumilaar, menyebutkan bahwa ada tiga skema restrukturasi yang akan dilakukan Bank Mandiri. Ketiga skema tersebut masing-masing adalah skema A (arus kas atau cashflow), skema B (penjualan aset), dan skema C (obligasi konversi). 

Baca Juga: Apalah Arti Ekspor Naik Fantastis, Kalau Rugi Krakatau Steel Tak Dapat Ditepis

"Kalau A itu diperpanjang, tapi masih delapan hingga sepuluh tahun. Untuk yang B, waktunya tiga tahun, sedangkan yang C nanti agak panjang dan fleksibel karena ada unsur convertible bond," jelas Royke kepada media, Jakarta, Kamis (29/08/2019).

Ia menambahkan, jumlah piutang Bank Mandiri dalam KRAS merupakan angka yang paling besar di antara perbankan lainnya. 

Baca Juga: BMAD Berakhir, Krakatau Steel Kembali Suplai 60 Ribu Ton Baja ke Australia

Hingga saat ini, KRAS tercatat menangung utang kredit sindikasi dari sepuluh perbankan dengan nilai total sebesar US$2,2 miliar. Dari jumlah tersebut, KRAS akan merestrukturasi utang dengan total nilai US$2 miliar atau setara dengan Rp28,50 triliun.

Royke pun menegaskan, selain restrukturasi keuangan, KRAS juga wajib melakukan penyelesaian dari segi operasional. Terlebih lagi saat ini sudah ada manajemen yang membuat operasional perusahaan menjadi lebih baik, dengan harapan bahwa bunga utang dan cashflow akan ikut membaik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: