Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Garap Perbaikan Jalur Bus Transjakarta, SBI Pakai Beton Cepat Kering

Garap Perbaikan Jalur Bus Transjakarta, SBI Pakai Beton Cepat Kering Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan PT Pendawa Lestari Perkasa (PLP) anak perusahaan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) melakukan perbaikan jalur Bus Transjakarta di koridor 1 pada Kamis (5/9), dengan menggunakan beton cepat kering (SpeedCrete) dengan metode Rapid Setting.

 

“Rapid Setting dinilai dapat meminimalkan kemacetan. Rapid Setting menggunakan material batu agregat dan bahan aditif yang sangat khusus sehingga mampu memperbaiki jalan dengan waktu singkat dalam hitungan jam, malam hari dikerjakan, esok hari sudah dapat digunakan, sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan akivitas masyarakat,” jelas Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Hari Nugroho, di Jakarta, Kamis malam (5/9/2019). 

 

Baca Juga: SBI Harap Kebutuhan Semen Naik di Semester Kedua

 

Untuk tahap awal, kontrak kerjasama PT SBI dengan Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta baru disepakati untuk pengerjaan perbaikan di empat koridor dari total 10 koridor yang diidentifikasi mengalami kerusakan. Salah satu dari keempat koridor tersebut diantaranya adalah koridor satu, mulai dari Blok M-Kota dan koridor tiga, dari Kalideres ke Harmoni. 

 

“Jenis beton yang kita gunakan kualitasnya tinggi. Selain cepat keras, dia juga bisa tahan sampai 4-5 tahun. Bahkan jaminannya bisa sampai 10 tahun. Ini jauh lebih bagus dibanding (beton) yang biasa, yang sekitar1-2 tahun sudah habis (rusak), apalagi kalau sering terendam air,” ujarnya.

 

Dari catatan Bina Marga, koridor 12 teridentifikasi mengalami kerusakan terpanjang, yaitu mencapai 11 kilometer dari total jalur sepanjang 400 kilometer. Sementara untuk di koridor lain jumlah kerusakan relatif beragam mulai dari 500 meter hingga dua kilometer. 

 

“Kalau kita hitung (total kerusakan) itu sekitar hampir tiga persen. Ada di spot-spot tertentu. Ada yang 500 meter, ada 1.500 meter atau bisa sampai 2.000an meter, jadi sekitar dua kilometer,” tuturnya.

 

Baca Juga: Penjualan Turun Tipis, SBI Sisakan Kerugian 63%

 

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia, Aulia Mulki Oemar menjelaskan, pengerjaan perbaikan bakal dilakukan tengah malam hingga pagi hari, mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB. 

 

“(Pemilihan) Waktu pengerjaan ini agar mengurangi potensi dampak kemacetan, karena kita kerjakan di malam hari. Saat masyarakat istirahat dan lalu lintas sedang lengang, kita bekerja. Besok saat pagi sudah bisa dilewati karena (pengerjaan) ini menggunakan jenis beton cepat kering. Sehingga diharapkan tidak menyebabkan kemacetan,” katanya.

 

Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi Perusahan Semen Indonesia, Sigit Wahono mengungkapkan bahwa metode Rapid setting telah berhasil membuktikan bahwa waktu proses pengerjaan yang lebih cepat serta memberikan hasil yang optimal. Hal ini karena didukung dengan peralatan muktahir seperti Laser Screed yang dapat menjamin kerataan dan kemiringan hasil jalan serta aspek keselamatan kerja yang diterapkan dalam melakukan pekerjaan di lapangan.

 

“SpeedCrete merupakan salah satu produk dari PT Solusi Bangun Indonesia untuk solusi pembetonan dengan kekuatan sangat tinggi. Perkerasan beton hanya membutuhkan waktu 8 jam,” imbuh Sigit Wahono.

 

Baca Juga: Cari Sumber Pendapatan Baru, Semen Indonesia Bangun Pabrik Mortar

 

Selain SpeedCrete, PT Solusi Bangun Indonesia juga memiliki beberapa produk yang bisa dipakai untuk Jalur pejalan kaki diantaranya ThruCrete, solusi perkerasan beton yang memiliki karakter keropos dapat berfungsi sebagai perantara lapisan tanah sehingga air masih dapat diserap oleh tanah.

 

DekoCrete, solusi perkerasan beton dekoratif berkualitas dapat diterapkan baik di dalam maupun di luar ruangan, desain sesuai dengan keinginan.

 

ApexCrete, adalah solusi terintegrasi untuk konstruksi lantai industri agar sesuai dengan kebutuhan industri memastikan produktivitas kerja yang tinggi dan penyelesaian lantai berkualitas tinggi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: