Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anwar Ibrahim: PM Mahathir Akan Undur Diri, Saya Akan Lanjutkan Tugasnya

Anwar Ibrahim: PM Mahathir Akan Undur Diri, Saya Akan Lanjutkan Tugasnya Kredit Foto: Reuters/Lai Seng Sin
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim mengatakan, dia mengharapkan untuk mengambil alih posisi Perdana Menteri Malaysia pada pertengahan tahun depan. Anwar menekankan, apakah Mei 2020 adalah tanggal transisi kekuasaan dari Mahathir Mohamad kepada dirinya.

"Ada pemahaman bahwa itu seharusnya (pemidahan kekuatasan) sekitar waktu itu, tapi saya pikir saya tidak boleh terlalu picik tentang bulan yang tepat," kata Anwar, saat melakukan wawancara dengan Bloomberg.

Menurut Anwar, ada kemungkinan bahwa PM Mahathir akan mengundurkan diri dari posisi perdana menteri.

Baca Juga: Kenangan Anwar Ibrahim Soal Kecakapan Habibie

"Tetapi, ada pemahaman bahwa dia (Mahathir) akan mengundurkan diri dan saya harus melanjutkanya (tugas Perdana Menteri Malaysia)," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu (18/9/2019).

Batas waktu Mei 2020 adalah sejalan dengan sikap PKR, bahwa Anwar akan menduduki jabatan tertinggi dalam pemerintahan dua tahun setelah pemilihan umum 2018, berdasarkan kesepakatan dalam koalisi Pakatan Harapan (PH).

Ketika Mahathir memimpin PH untuk menggulingkan Barisan Nasional dalam pemilihan Mei tahun lalu, Anwar menjalani hukuman lima tahun penjara karena sodomi, sebuah tuduhan yang menurutnya bermotivasi politik. Beberapa hari setelah kemenangan PH, Anwar, diberikan grasi kerajaan dari Raja Malaysia dan kembali ke arena politik.

Mahathir, yang menyebut dirinya "Perdana Menteri sementara", telah menegaskan kembali bahwa ia akan menyerahkan tongkat estafet kepada Anwar seperti yang disepakati, meskipun ia tampaknya tidak berkomitmen atas tenggat waktu penyerahan.

Namun, beberapa pihak mulai mengusulkan agar Mahathir menjalani masa jabatan penuh sampai pemilihan umum berikutnya pada tahun 2023.

Baca Juga: Dulu Seteru, Anwar Ibrahim Ungkap Alasan Gabung Mahathir

Di antara mereka yang mendukung usulan ini adalah Wakil Presiden PKR dan Menteri Urusan Ekonomi Malaysia, Azmin Al, yang memperdalam perpecahan di dalam partai.

Terkait usulan tersebut, Anwar mengatakan para pesaingnya tidak memiliki legitimasi akan hal itu.

"Tidak ada tanda-tanda pihak mana pun memperkenalkan atau mempromosikan atau melobi untuk nama lain. Itu tidak menghentikan ambisi individu lain," tambahnya, menggambarkan mereka sebagai tidak relevan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: