Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pria 35 Tahun di Jepang Nikahi Karakter Anime Kesukaannya

Pria 35 Tahun di Jepang Nikahi Karakter Anime Kesukaannya Kredit Foto: CNN

Surat menikah

Tahun lalu, Gatebox, perusahaan yang membuat hologram Miku untuk Akihiko, mengeluarkan "surat menikah" tidak resmi untuk pelanggan mereka. Menurut mereka, ada 3.700 orang yang membelinya.

Ini saja memang tak membuktikan apa-apa. Namun ini bukan satu-satunya laporan tentang meningkatnya jumlah hubungan-semu seperti ini.

Prof Masahiro Yamada, seorang ahli sosiologi, selama bertahun-tahun mengadakan survei beratnya kepada orang muda mengenai afeksi yang mereka rasakan.

Jawaban mereka termasuk: hewan peliharaan, bintang pop, bintang olah raga, karakter anime dan bintang YouTube digital.

Hubungan-semu semacam ini menurutnya sedang tumbuh. Menurut surveinya tahun ini, 12% orang muda dilaporkan jatuh cinta pada karakter anime atau video game.

Apa yang mendorong tren ini?

Prof. Yamada menunjuk pada faktor ekonomi dan tradisi. Menurutnya, perempuan Jepang tidak ingin punya pacar kecuali yang bisa mencari banyak uang.

Tahun 2016, 47% perempuan berusia 20 sampai 29 membuat pernyataan bahwa suami mereka harus mencari uang dan istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Proporsi ini lebih besar daripada kelompok usia lain, termasuk kelompok usia di atas 70 tahun.

"Di Jepang, kehidupan kerja di amat sangat berat dan masih banyak diskriminasi seksual. Jam kerja juga sangat panjang dan banyak sekali tekanan," katanya.

Perawatan anak juga memberatkan kaum perempuan. Ditambah jam kerja panjang menyulitkan ibu bekerja. Pilihan termudah adalah berhenti kerja, tapi ini tak mungkin kecuali punya pasangan yang bisa menanggung.

Di sisi lain, ekonomi Jepang berjalan stagnan, upah justru turun.

Hasilnya, banyak perempuan yang memilih tak berpacaran dan para pria bahkan tak berminat mencoba sama sekali.

Akihiko tak pernah ingin punya pacar di dunia nyata karena merasa tak populer di kalangan perempuan.

Di sekolah, ia dirundung lantaran dirinya seorang otaku, dan ini berlanjut ke dunia kerja. Ia bekerja sebagai tenaga administrasi di sekolah selama 12 tahun. Di sana ia sempat diolok-olok di hadapan para murid oleh rekan kerjanya.

Perundungan ini tak bisa ia tahan lagi sehingga ia berhenti bekerja. Selama dua tahun ia mengunci di kamar dan menolak keluar.

"Saya menjadi hikikomori," katanya. Ini adalah istilah di Jepang dan Korea Selatan di mana orang muda, kebanyakan pria, menjadi pertapa di rumah orang tua mereka, menolak keluar, atau bahkan bicara kepada keluarga mereka sendiri.

Diperkirakan jumlah mereka ada sekitar satu juta, dan ini bisa berlangsung bertahun-tahun.

Bertemu Miku

Perundungan membuat Akihiko merasa hampa, tertekan dan berada dalam kegelapan.

"Mendengarkan Miku bernyanyi membuat saya emosional. Caranya menari, bergerak dan bicara membuat hati saya tergerak lagi," katanya.

Akihiko merasa sedang dalam hubungan dengan Miku, dan dengan dukungan hubungan ini, ia merasa sanggup untuk kembali bekerja.

"Setelah saya jatuh cinta padanya, saya merasa tekanan di dada saya. Saya merasakan, persis seperti jatuh cinta pada manusia nyata."

Akihiko mengaku berkencan dengan Miku selama 10 tahun sebelum memutuskan untuk menikahinya.

Selama 10 tahun, Akihiko "bicara" dengan Miku dalam pikirannya saja. Namun dengan hologram buatan Gatebox, ia bisa menyatakan cinta dan Miku meresponnya.

Namun itu saja yang bisa mereka lakukan.

"Sisanya, saya harus pakai imajinasi saya," kata Akihiko.

"Menyenangkan sekali kalau saya bisa menyentuhnya. Sekarang tak bisa, tapi di masa depan teknologi akan berkembang. Mungkin suatu saat saya bisa memegang tangannya atau memeluknya".

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: