Tantangan lain yang harus ditaklukan ke depan, lanjut boria, yakni pencapaian kemandirian industri telekomunikasi lokal. Untuk itu, Indonesia harus bisa memproduksi sendiri produk kebutuhan dalam negeri, walaupun sebagian bahan bakunya masih impor, Konten lokalnya ini yang harus ditingkatkan.
“Di era disrupsi digital yang membuat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Untuk menaklukan tantangan tersebut, semua pelaku usaha di sektor telekomunikasi harus terus berinovasi.
“Bukan hanya pelaku, wadah pelaku usahanya juga harus bisa mengikuti perkembangan teknologi,” ungkap Boris.
Dia menambahkan, hampir setiap sendi kehidupan masyarakat dan di semua segmen usia, sudah sangat terpengaruh gaya hidup digital sehingga Apnatel akan diarahkan agar sejalan dengan perkembangan era milenial.
"Pilihannya hanya ada dua, berbenah atau punah. Jangan sampai Indonesia menjadi seperti Bangladesh yang gagal memanfaatkan momentum bonus demografi,” tegas Boris.
Ke depan, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi Pada tahun 2030. Masa dimana manusia mungkin sebagian besar pekerjaannya digantikan dengan robot. Sebagai contoh Sekarang saja untuk transfer duit tinggal menggunakan smartphone tidak perlu antri di bank.
“Ini tantangan bagi para pelaku usaha khususnya dibidang telekomunikasi agar siap menyiapkan sumber daya yang mumpuni,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil