Pada Agustus 2019, Tokopedia memasuki usia ke-10. #MulaiAjaDulu sebagai kampanye utama perusahaan pun lebih gencar dikumandangkan pada bulan tersebut demi mengajak masyarakat berani memulai mewujudkan mimpi sekaligus berkontribusi bagi negeri.
Mulai dari melakukan perubahan besar dalam cara berkomunikasi melalui media sosial hingga mengadakan acara televisi bertajuk '#MulaiAjaDulu untuk Indonesia' serempak di seluruh stasiun televisi nasional.
VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak mengatakan, Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia, yang terus bertransformasi menjadi super ecosystem sejak awal berdiri memang berkomitmen mempermudah masyarakat memulai dan menciptakan lebih melalui pemanfaatan teknologi.
Baca Juga: Dari Reksa Dana, Tokopedia dan Syailendra Capital Pulihkan Selat Sunda
"Semua inisiasi yang kami lakukan, termasuk dalam menentukan strategi kampanye, berangkat dari semangat mendorong masyarakat untuk berani memulai dan menciptakan lebih, juga misi besar Tokopedia untuk Indonesia, yaitu pemerataan ekonomi secara digital," kata dia belum lama ini.
Nuraini menjelaskan bahwa kampanye #MulaiAjaDulu ternyata membawa dampak bagi perkembangan bisnis Tokopedia dan perekonomian digital Indonesia secara umum.
"Berdasarkan data internal Agustus 2019, terdapat peningkatan jumlah penjual di Tokopedia, dari yang sebelumnya 6,2 juta menjadi 6,4 juta. Artinya ada sejumlah pebisnis online pemula, yang notabene pegiat baru UMKM Indonesia, penyumbang lebih dari 60% perekonomian negara. Kami kini telah menjadi rumah bagi jutaan pejuang ekonomi ini," tambah Nuraini.
Di sisi lain, dalam sebulan, jumlah produk terdaftar yang siap dibeli di Tokopedia dengan harga yang transparan juga mengalami peningkatan sebesar 30%, dari 150 juta menjadi 200 juta.
Masyarakat Indonesia, khususnya pengguna aktif bulanan Tokopedia yang berjumlah 90 juta, kini memiliki lebih banyak alternatif dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari melalui Tokopedia. Ditambah lagi dengan keberadaan 33 produk digital yang bisa menghemat waktu pengguna, misal dalam membeli pulsa atau token listrik, membayar air, pajak, donasi, zakat, dan lain sebagainya.
Peningkatan, baik terkait jumlah pengguna, produk terdaftar maupun bisnis secara keseluruhan, berbanding lurus dengan kebutuhan akan sumber daya manusia sebagai aset paling berharga menurut Tokopedia.
Baca Juga: Ketimbang Ekspansi Luar Negeri, Tokopedia Lebih Pilih Inovasi
Nurani bilang, "Kami percaya, dibutuhkan talenta terbaik untuk menciptakan produk terbaik yang bisa mempermudah masyarakat Indonesia. Maka Tokopedia secara konsisten merekrut putra-putri terbaik bangsa yang punya misi besar sama untuk Indonesia, yaitu melakukan pemerataan ekonomi secara digital."
"Sepanjang Agustus 2019 saja, kami merekrut lebih dari 200 Nakama (sebutan karyawan Tokopedia) baru. Saat ini, jumlah Nakama mencapai lebih dari 4.500 orang," tambah Nuraini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: