Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Inisiasi Kerja Sama Perbenihan Lingkup ASEAN

Kementan Inisiasi Kerja Sama Perbenihan Lingkup ASEAN Kementerian Pertanian (Kementan) menginisiasi kerja sama perbenihan antara negara-negara yang tergabung di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). | Kredit Foto: Kementerian Pertanian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) menginisiasi kerja sama perbenihan antara negara-negara yang tergabung di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Kerja sama tersebut berupa koordinasi perlindungan varietas tanaman sebagai basis pengembangan industri benih di seluruh kawasan ASEAN.

Kepala Badan Penelitian  dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan, Fadjry Djufry, mengatakan Uni Eropa telah berhasil melakukan pengembangan benih dalam kawasan. Melalui lembaga The Community Plant Variety Office (CPVO), imbuhnya, Uni Eropa melakukan koordinasi dalam perlindungan varietas tanaman.

"Belajar dari keberhasilan CPVO, kita harapkan bisa mengembangkan kegiatan serupa di kawasan ASEAN," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Baca Juga: Pasar Ekspor Terbuka Lebar, Kementan Rangsang Pengembangan 'Si Beneng' Asal Banten

Inisiasi yang disampaikan oleh pemerintah Indonesia tersebut mendapatkan sambutan positif dari perwakilan pemerintah Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Perwakilan Vietnam bahkan memastikan inisiasi pemerintah Indonesia itu akan didukung penuh pemerintahnya. Vietnam mengharapkan Indonesia akan membawa isu ini dalam forum pertemuan Menteri Pertanian ASEAN atau AMAFF. 

Sebagai bagian dari rangkaian High Level Study Visit on Plant Variety Protection and UPOV 1991, Fadjry bersama rombongan turut dijadwalkan akan bertemu dengan parlemen Eropa. Dalam pertemuan nanti, pemerintah Indonesia dan parlemen Eropa akan berdialog terkait peningkatan kerja sama dalam pengembangan benih.

Ia menjelaskan kerja sama itu terkait dengan pengembangan sumber daya manusia, serta pengaturan yang saling menguntungkan dalam pemanfaatan sumber daya genetik antar-negara dalam menunjang kegiatan pemuliaan.

"Upaya ini tentunya tetap memperhatikan berbagai aturan yang ada dan menjaga kepentingan Indonesia dalam optimalisasi pemanfaatan sumberdaya genetik di dalam negeri," terang Fadjry saat ditemui seusai diskusi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: