Indonesia melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan negara Belanda mengenai Joint Production on Sustainble Palm Oil. Penandatanganan ini dilakukan di sela-sela pertemuan SMU PBB Ke-74 di New York, Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan kerja sama ini ditujukan untuk mendukung upaya penguatan kapasitas petani sawit skala kecil Indonesia, khususnya dalam memenuhi sertifikasi ISPO. Adapun, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan, Sigrid Kaag, mewakili Belanda dalam penguatan kerja sama ini.
"Pertemuan saya dengan Belanda kali ini adalah untuk lakukan tandatangan MoU mengenai Joint Production on Sustainble Palm Oil," kata Menlu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Baca Juga: PTPN III Ekspor Produk Kelapa Sawit Senilai US$2,45 Juta
Menlu Retno menjelaskan kemitraan program yang diatur pada perjanjian ini antara lain mendorong produktivitas kelapa sawit berkelanjutan serta upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Ia mengharapkan kerja sama ini akan semakin meningkatkan kesejahteraan petani sawit skala kecil Indonesia.
Sebagai importir sawit terbesar dari Uni Eropa, pemerintah Belanda memandang positif penandatanganan ini dan menghargai komitmen Indonesia dalam upaya-upaya peningkatan produksi minyak sawit berkelanjutan.
Belanda mengakui pula nilai ekonomis tinggi sawit serta kontribusinya bagi upaya peningkatan kesejahteraan petani skala kecil Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo