Forever 21 mengalami kebangkrutan dan akan menutup seluruh gerai ritel miliknya. Totalnya, ada 350 gerai yang tersebar di seluruh dunia.
Setelah mengajukan status bangkrut, perusahaan ritel yang sudah berdiri 35 tahun lamanya ini berencana akan menarik lini bisnisnya dari 40 negara.
Baca Juga: Simak Kisah Berdirinya Forever 21
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Presiden Forever 21, Linda Chang. Ia mengatakan, perusahaan berencana melakukan penutupan gerai tak hanya di Amerika Serikat saja. Penutupan juga dilakukan terhadap gerai mereka yang tersebar di Asia, Eropa dan Kanada.
"Ini adalah langkah penting dan perlu untuk mengamankan masa depan Perusahaan kami, yang akan memungkinkan kami untuk mengatur kembali bisnis kami dan mengubah posisi Forever 21," kata Linda seperti dilansir dari Washington Post, Selasa (1/10/2019).
Baca Juga: Pendiri Forever 21 Kehilangan Status Miliarder, Bangkrut?
Untuk bisa menyelamatkan perusahaan, rencananya Forever 21 akan melakukan pinjaman ke perbankan senilai US$10 miliar. Saat ini kreditur yang sudah menyatakan akan menyokong perusahaan ini antara lain, Simon Property Group sebesar US$8,1 juta. Brookfield Properties sebesar US$5,3 juta dan FedEx sebesar US$3,4 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: