Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Sektor Pertanian yang Berkelanjutan

Menuju Sektor Pertanian yang Berkelanjutan Kredit Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam pembangunan suatu negara. Peran penting tersebut menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas di setiap pembangunan terutama dalam pencapaian sustainable development goals (SDGs).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian memastikan sektor pertanian memiliki kontribusi terhadap pencapaian target SDGs untuk kesejahteraan manusia dan bumi.

Pada tujuan SDGs 2030 nomor 2 salah satunya untuk mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. Tujuan ini sesuai dengan prioritas pembangunan di Indonesia. Dari tujuan tersebut terdapat beberapa target yang harus dicapai salah satunya yaitu menjamin sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan menerapkan praktik pertanian tangguh yang mampu meningkatkan produksi dan produktivitas, membantu menjaga ekosistem, memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrem, kekeringan, banjir, dan bencana lainnya.

Baca Juga: Musim Kemarau, Kementan Salurkan Pompa Air dan Sumur Suntik

Salah satu target dari tujuan tersebut mendorong pemerintah melalui Kementerian Pertanian melakukan berbagai upaya. Adapun, upaya yang dilakukan oleh Kementan salah satunya ialah menciptakan asuransi pertanian. Upaya tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan juga petani.

Salah satu kebijakan untuk menyejahterakan rakyat terutama petani dan menjadikan pertanian yang berkelanjutan yaitu asuransi pertanian dari Kementan atau lebih dikenal dengan Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Program tersebut dapat memberikan kenyamanan kepada para petani yang ingin melakukan kegiatan pertanian.

Berdasarkan data Kementan, klaim asuransi pertanian selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 terdapat 3,4 ribu hektare, kemudian pada tahun 2016 terdapat 11,1 ribu hektare. Di tahun 2017 terdapat 25 ribu hektare dan di tahun 2018 terdapat 10,7 ribu hektare.

Hal ini dapat diindikasikan bahwa program ini memberikan semangat kepada para petani untuk terus melakukan cocok tanam dan tidak khawatir bila terjadi bencana.

Badan Pangan dan Pertanian Dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO) sangat mengapresiasi sektor pertanian di Indonesia salah satunya yaitu program asuransi pertanian karena sudah berjalan dengan baik, tidak seperti di negara lain yang masih belum efektif. Tidak hanya itu, melainkan sistem informasi kalender tanam juga tak kalah dibanggakan.

Sistem ini secara online diterapkan pada aplikasi "E-Pertanian" dan dapat diakses dengan cepat oleh para petani melalui smartphone. Proses pemantauan cuaca juga sekarang dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: