AS terus meyakinkan sekutunya dan dunia untuk membuang teknologi 5G Huawei karena dianggap mengancam keamanan nasional. AS juga berupaya meyakinkan bahwa teknologi itu digunakan untuk kegiatan mata-mata. Tuduhan ini dibantah China.
Rt.com merinci delapan negara di Eropa yang menolak pengembangan teknologi menjadi korban kebijakan AS. Di antaranya:
Rusia
Moskow tak pernah mau tunduk pada tekanan AS meski menghadapi sejumlah sanksi. Perusahaan-perusahaan Rusia secara aktif berurusan dengan Huawei dalam pengembangan 5G.
Baca Juga: Google 'Tutup Paksa' Pintu Belakang Buat Pasang Aplikasi di Huawei
Akhir Agustus lalu, raksasa teknologi China ini membantu operator seluler Rusia MTS meluncurkan skema percontohan 5G di Moskow. Di saat yang sama, jaringan super cepat juga diluncurkan di Kronshtadt, kota pertama di Rusia yang mendapatkan cakupan 5G yang hampir penuh.
Norwegia
Norwegia menjadi negara terbaru yang mengumumkan tidak melarang Huawei membangun jaringan telekomunikasi 5G di negara tersebut meski sebelumnya ada pertimbangan-pertimbangan. Perubahan terjadi pada akhir September ketika Menteri Digitalisasi Nikolai Astrup menyerahkan perusahaan untuk memilih pemasok mana karena Oslo tidak melarang pemasok mana pun.
Jerman
Pada awal September, Deutsche Telekom mengumumkan jaringan seluler 5G-nya akan ditayangkan di lima kota di Jerman. Huawei dikabarkan menyediakan operatornya serta operator lain seperti Vodafone Group dan Telefonica dengan beberapa perangkat keras penting seperti antena dan router. Maret lalu, Kanselir Angela Merkel tidak melarang perusahaan hanya karena ada tekanan dari negara tertentu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: