Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Diminta Tak Gubris Lobi Pelaku Industri Rokok, Saham GGRM dan HMSP Kok. . . .

Pemerintah Diminta Tak Gubris Lobi Pelaku Industri Rokok, Saham GGRM dan HMSP Kok. . . . Kredit Foto: Unsplash/Rae Tian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kenaikan cukai rokok menjadi polemik tersendiri bagi para pelaku industri rokok. Tak sedikit pihak yang kemudian meminta kepada pemerintah untuk tidak memberlakukan kebijakan kenaikan cukai dan harga rokok masing-masing sebesar 23% dan 35%. 

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, menilai bahwa pemerintah tidak seharusnya membatalkan kenaikan cukai rokok hanya karena pelaku industri rokok melobi dengan cara membuat produknya tetap terjangkau bagi kalangan rentan. 

Baca Juga: Cukai Rokok Kembali Diusik, Saham Gudang Garam dan HM Sampoerna Bergidik!

Menurut Tulus, tekanan demi tekanan akan selalu diarahkan kepada pemerintah dan jika akhirnya pemerintah tunduk pada tekanan tersebut, masa depan generasi muda dan perekonomian Indonesia menjadi taruhannya. 

"Tidaklah mengherankan jika mendekati pengesahan PMK yang baru, industri rokok akan melobi habis-habisan dan menekan pemerintah untuk tidak meningkatkan cukai dan harga rokok. Kalau pemerintah tunduk atas tekanan ini, harga yang akan dibayar adalah rusaknya masa depan generasi muda dan perekonomiannya. Ini saatnya pemerintah mendahulukan rakyat Indonesia bukan melulu memikirkan kepentingan industri rokok,” tegas Tulus seperti dikutip dari Okezone, Jakarta, Kamis (10/10/2019). 

Baca Juga: Harga Rokok Naik, Dirjen BC Malah Ogah Komentar

Kendati demikian, optimisme seakan terpancar dari para investor di pasar saham. Buktinya, di tengah kemelut kenaikan cukai rokok, dua emiten rokok nasional kini bertengger di deretan teratas saham dengan nett buy paling tinggi, yakni saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). 

Baca Juga: HM Sampoerna, Mandiri, dan BCA Jadi Saham Paling Diburu!

Jelang akhir perdagangan sore ini, saham HMSP berada di posisi kedua sebagai saham paling banyak dikoleksi investor dengan capaian nilai beli bersih sebesar Rp17,1 miliar. Alhasil, harga saham HMSP pun naik 0,47% menjadi Rp2.140 per saham.

Hal serupa juga nampak pada pergerakan saham GGRM. Meski berada di posisi keempat, saham GGRM meraup nilai beli bersih yang besar, yakni mencapai Rp3,8 miliar. Kenaikan harga sahamnya pun tinggi, yaitu sebesar 0,91% ke level Rp49.900 per saham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: