Ngaku Sering Disiksa, 3 Wanita Bersaudara Bunuh Ayah Kandung dengan Palu dan Pisau
Bauk tetangga maupun teman Khachaturyan menyebut, pria 57 tahun itu bersikap jahat kepada keluarganya. Istrinya pergi karena tak tahan dengan perbuatannya. Begitupun putranya yang kini berkuliah di Universitas Moskow.
Sedangkan rekan Khachaturyan mengatakan, dia terlibat dalam dunia kejahatan dengan menjadi bos para mafia yang tidak pernah bekerja, dan menerima pembayaran di kartu kreditnya. Maria yang berpura-pura menjadi salah satu dari kakak perempuannya saat menghubungi layanan darurat, ditanya petugas, "Dia menyerangmu dengan pisau?"
Baca Juga: Gadis 9 Tahun di Brasil Dicekik dan Digantung di Pohon, Pelaku Pembunuhan Baru Berumur. . .
"Ya," jawab Maria.
Operator layanan darurat bertanya lagi, "Siapa di antara kamu yang menikamnya?"
"Aku," serunya.
Namun dalam kesaksian lain, Maria menjelaskan bahwa dia bersama kedua saudaranya menyerang ayahnya belakang.
“Serentak. Aku menusuk lehernya dari belakang. Angelina memukulnya dengan palu dari samping, beberapa kali di kepalanya.
Angelina juga dikutip mengklaim bahwa saudari tertuanya mendesak agar saudara-saudaranya tidak membunuh ayahnya.
“Krestina berusaha membujuk kami, memohon, ‘Jangan lakukan ini,’” katanya.
Krestina dan Angelina akhirnya terancam kurungan penjara antara delapan dan 20 tahun. Pengadilan telah memutuskan bahwa Maria tidak memahami tindakannya ketika dia menjadi bagian pembunuhan.
Maria tidak akan menghadapi hukuman penjara dan bisa terlepas dari putusan. Setelah serangan itu, Maria mengakui,
“Kami semua takut. Sepertinya Krestina memeriksa nadinya. Aku memanggil ambulans dan polisi."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: