Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Dinilai Gagal Bangun Ekonomi, PKS Kasih Wejangan

Jokowi Dinilai Gagal Bangun Ekonomi, PKS Kasih Wejangan Presiden Joko WIdodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Sidang Kabinet Paripurna tersebut membahas evaluasi pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan persiapan implementasi APBN Tahun 2020. | Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera meminta Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk menerapkan jani Revolusi Mentan dan pekerjaan besar yang tidak tercapai harus di tuntaskan di periode keduanya.

Ia mencatat salah satu janji utama Jokowi adalah merealisasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 7 persen. Namun, ia mengatakan selama 5 tahun kepemimpinan Jokowi target tersebut gagal.

Kemudian, ia memberikan beberapa poin konstruktif untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen. Ia pun mengusulkan Jokowi untuk serius mereformasi struktural pada 3 bidang utama.

"Pertama, penataan dan pembenahan insitusi perpajakan hingga rasio pajak kita menyentuh angka 14 persen. Kedua, konsolidasi regulasi pusat hingga daerah dan diikuti dengAn penegakan hukum yang tegas." ucapnya.

Baca Juga: Terpilih Pimpin HIPMI, Mardani Akan Bangun Karakter Anak Muda

Baca Juga: Mumpuni, Jokowi Disarankan Pilih Anak Buah Prabowo Jadi Kepala BIN

Sambungnya, ketiga, insentif untuk riset dan pengembangan produk. Semua hal ini perlu didukung dengan peningkatan kekuatan tata laksana institusi.

Selain itu, ia juga meminta Jokowi untuk memperhatikan kondisi perekonomian global yang saat ini mengalami ketidakpastian karena perang dagang US vs Tiongkok

“Kondisi global yang tidak pasti menjadi tantangan lainnya. Ketidakpastian ekonomi global ditambah perang dagang Cina-Eropa menurunkan peluang memanfaatkan pertumbuhan ekonomi dunia,” ucapnya.

Tak hanya itu, trend deindustrialisasi yang terus berjalan menjauhkan Indonesia dari higher middle income country.

“Banyaknya regulasi menjauhkan kita untuk mencapai ease of doing bussiness dan ini membuat Indonesia kian tertinggal dari negara Asean lainnya, ini harus jadi perhatian penting pemerintahan Jokowin periode ke II,” ujarnya

Dan terakhir, kurangnya konsolidasi modal dalam negeri dan tingkat kedalaman inklusi keuangan kita yang rendah, sehingga perlu mendapat perhatian dari pemerintaha Jokowi.

“Dengan bank ability yang masih blm mengcover seluruh penduduk, membuat Indonesia masih bergantung pada investasi dan aliran modal dari luar,” jelasnya.

Sambung anggota DPR ini, “Semoga semua catatan tersebut dapat diperbaiki. Mari kita doakan bersama agar proses pelantikan dapat berjalan dgn lancar dan keduanya mampu membawa negeri ini jauh lebih baik ke depan,” tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: