Peristiwa Deportasi Massal Umat Manusia: Mulai 'Solusi Akhir' hingga Pengusiran Yahudi
Kasus itu dinilai Alfonso Aguilar sebagai kebijakan tragis yang merugikan banyak pihak.
"Kebijakan deportasi massal Eisenhower adalah tragis," kata Alfonso Aguilar, dari Latino Partnership Project Amerika.
6. Pengusiran The Moriscos (sekitar 500.000 jiwa)
Sekitar satu abad setelah mengusir orang-orang Yahudi, pemerintah Spanyol memutuskan menghilangkan populasi Muslim. Raja Phillip III menandatangani dekrit pada 1609 untuk mengusir semua "Moriscos" --istilah penghinaan yang berarti "orang Moor kecil"-- dan digunakan untuk menggambarkan keturunan populasi Muslim Spanyol.
Bangsa Moor diberi waktu tiga hari untuk mengepak barang-barang mereka dan naik kapal menuju Afrika Utara atau Kekaisaran Ottoman. Pada 1614, setiap keturunan Moor hilang, dan Islam menghilang dari Semenanjung Iberia.
Populasi Muslim Spanyol berubah dari 500.000 menjadi nol dalam 100 tahun. Pengusiran “moriscos” dianggap sebagai holocaust.
7. Pengusiran Orang Yahudi Spanyol (Sekitar 200.000 jiwa)
Tahun 1492 sangat terkenal bagi orang-orang pribumi di belahan bumi barat, meskipun juga sangat buruk bagi penduduk Yahudi Spanyol. Seperti yang ditulis Christoper Columbus dalam buku hariannya: "Pada bulan yang sama di mana Yang Mulia (Ferdinand dan Isabella) mengeluarkan dekrit bahwa semua orang Yahudi harus diusir dari kerajaan dan wilayahnya," catat Columbus.
Orang Yahudi Spanyol harus pindah agama ke Katolik atau meninggalkan negara itu. Sekitar 200.000 orang Yahudi diperkirakan telah dipaksa keluar dari Spanyol, banyak di antaranya berakhir di Afrika Utara, Turki, Italia, dan Belanda.
8. Deportasi Penjahat dan Pembangkang ke Australia oleh Inggris (Sekitar 162.000 jiwa)
Di Inggris abad ke-18, kelebihan populasi dan kelangkaan pekerjaan mendorong tingkat kriminalitas. Penjara kelebihan penghuni yang sangat mengkhawatirkan.
Hingga 1782, Inggris mengirim tahanan berlebih ke koloni mereka di Amerika. Ketika Perang Revolusi Amerika berakhir pada 1783, negara yang baru merdeka itu tidak lagi menerima tahanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: