Peristiwa Deportasi Massal Umat Manusia: Mulai 'Solusi Akhir' hingga Pengusiran Yahudi
Dunia mencatat, berbagai peristiwa panjang tentang deportasi (pemindahan paksa) massal terjadi dengan berbagai cara dan dilatar belakangi sejumlah alasan. Sejarah menjelaskan, peristiwa deportasi kadang kala disertai tindak kekerasan salah satu yang terparah adalah pembersihan kelompok etnis yang dipindahkan.
Berikut ini 10 kasus deportasi massal terbesar dan paling memiliki dampak dalam sejarah dunia.
1. Partisi India dan Pakistan (Sekitar 15 juta jiwa)*
Pasca-Perang Dunia II, pemerintah Inggris membagi wilayah jajahannya, India, menjadi dua negara terpisah pada 1947 yakni India dan Pakistan. Pembelahan negara berdasarkan agama ini mencetuskan salah satu migrasi penduduk terbesar sepanjang sejarah peradaban manusia.
Pada saat bersamaan jutaan umat muslim berpindah ke Pakistan barat dan timur (yang kelak menjadi negara Bangladesh). Sebaliknya jutaan umat Hindu dan penganut Sikh bergeser ke arah timur. Menjelang 1948 saat migrasi hampir usai, lebih dari 15 juta orang telah tercerabut dari akar historis mereka dan dua juta di antaranya tewas.
2. Gerakan "Solusi Akhir" Hitler (Antara 6 hingga 9 juta jiwa)
Holocaust adalah deportasi besar-besaran orang-orang Yahudi dan kelompok-kelompok etnis lain ke kamp-kamp kerja paksa dan kematian yang terutama berlokasi di Polandia. Seperti banyak deportasi lain dalam daftar ini, konsep "Solusi Akhir" Hitler adalah rencana memindahkan orang-orang yang tidak diinginkan dari Jerman dan negara-negara pendudukan lainnya.
Antara 1942 hingga akhir Perang Dunia II, jutaan orang Yahudi dideportasi. Sebanyak 6 juta di antaranya secara sistematis dibunuh di bawah perintah komando tinggi Nazi.
3. Deportasi Era Soviet (Sekitar 6 juta jiwa)
Di bawah Joseph Stalin, Uni Soviet memerintahkan deportasi internal besar-besaran dan eksekusi jutaan orang. Ini dimulai pada 1930-an, ketika Stalin memerintahkan deportasi lusinan kelompok etnis sebagai hukuman karena kecenderungan politik mereka. Ini termasuk orang-orang Chechen di wilayah Kaukasus, wilayah Volga Jerman, Kurdi, dan Tatar Krimea.
Stalin memindahkan kelompok-kelompok ini dari garis depan ke daerah-daerah yang jauh di wilayah Uni Soviet, seperti Siberia. Diperkirakan total enam juta orang dideportasi dari tanah leluhur ke wilayah-wilayah terpencil Uni Soviet.
4. Repatriasi Meksiko pada 1930-an (sekitar 2 juta jiwa)
Jauh sebelum Donald Trump berkoar akan mendeportasi jutaan orang Meksiko dari Amerika Serikat, Presiden Herbert Hoover (Agustus 1874-20 Oktober 1964) sudah berhasil mengusir sekitar dua juta orang Meksiko-Amerika pada awal 1930-an.
Deportasi massal ini kemudian dikenal sebagai Repatriasi Meksiko dan tetap menjadi bencana bagi sejarah Amerika Serikat (AS). Ironisnya lebih dari separuh yang diusir adalah orang-orang warga negara Amerika yang lahir di AS.
5. Operasi Wetback (1,1 juta jiwa)
Pada 1954, hampir 20 tahun setelah repatriasi Meksiko, Presiden Eisenhower mengawasi deportasi sekitar 1,1 juta imigran Meksiko yang tidak berdokumen. Kasus ini bahkan sempat dijadikan bahan kampanye Trump yang menyebut "Operasi Wetback" Eisenhower sebagai keberhasilan.
Kasus itu dinilai Alfonso Aguilar sebagai kebijakan tragis yang merugikan banyak pihak.
"Kebijakan deportasi massal Eisenhower adalah tragis," kata Alfonso Aguilar, dari Latino Partnership Project Amerika.
6. Pengusiran The Moriscos (sekitar 500.000 jiwa)
Sekitar satu abad setelah mengusir orang-orang Yahudi, pemerintah Spanyol memutuskan menghilangkan populasi Muslim. Raja Phillip III menandatangani dekrit pada 1609 untuk mengusir semua "Moriscos" --istilah penghinaan yang berarti "orang Moor kecil"-- dan digunakan untuk menggambarkan keturunan populasi Muslim Spanyol.
Bangsa Moor diberi waktu tiga hari untuk mengepak barang-barang mereka dan naik kapal menuju Afrika Utara atau Kekaisaran Ottoman. Pada 1614, setiap keturunan Moor hilang, dan Islam menghilang dari Semenanjung Iberia.
Populasi Muslim Spanyol berubah dari 500.000 menjadi nol dalam 100 tahun. Pengusiran “moriscos” dianggap sebagai holocaust.
7. Pengusiran Orang Yahudi Spanyol (Sekitar 200.000 jiwa)
Tahun 1492 sangat terkenal bagi orang-orang pribumi di belahan bumi barat, meskipun juga sangat buruk bagi penduduk Yahudi Spanyol. Seperti yang ditulis Christoper Columbus dalam buku hariannya: "Pada bulan yang sama di mana Yang Mulia (Ferdinand dan Isabella) mengeluarkan dekrit bahwa semua orang Yahudi harus diusir dari kerajaan dan wilayahnya," catat Columbus.
Orang Yahudi Spanyol harus pindah agama ke Katolik atau meninggalkan negara itu. Sekitar 200.000 orang Yahudi diperkirakan telah dipaksa keluar dari Spanyol, banyak di antaranya berakhir di Afrika Utara, Turki, Italia, dan Belanda.
8. Deportasi Penjahat dan Pembangkang ke Australia oleh Inggris (Sekitar 162.000 jiwa)
Di Inggris abad ke-18, kelebihan populasi dan kelangkaan pekerjaan mendorong tingkat kriminalitas. Penjara kelebihan penghuni yang sangat mengkhawatirkan.
Hingga 1782, Inggris mengirim tahanan berlebih ke koloni mereka di Amerika. Ketika Perang Revolusi Amerika berakhir pada 1783, negara yang baru merdeka itu tidak lagi menerima tahanan.
Sejak itu Inggris mulai mengirim narapidana ke koloni lain, Australia salah satunya. Pada 1788, para terpidana pertama dideportasi dari Inggris ke Botany Bay. Pengiriman terakhir terjadi pada 1868; secara total, sekitar 162.000 pria tahanan dideportasi ke Negeri Kanguru.
9. Deportasi Hungaria ke Tanah Ceko (Sekitar 120.000 jiwa)
Setelah Perang Dunia II berakhir, pemerintah Cekoslowakia menyusun rencana mendeportasi orang-orang Jerman dan Hungaria yang tinggal di perbatasan mereka. Untuk sebagian besar perang, Hungaria adalah sekutu Jerman, yang menjelaskan sentimen negatif Cekoslowakia terhadap kedua negara ini, yang dicap sebagai pembuat masalah dan penjahat perang.
Sekitar 120.000 orang Hungaria dideportasi dari Cekoslowakia ke Hongaria. Sementara hampir 74.000 orang Slovakia rela dimukimkan kembali di Cekoslowakia.
10. Deportasi Era Kekaisaran Romawi dan Persia (Sekitar 70.000 jiwa)
Pertempuran Edessa, bertempur di kota kuno Edessa di Makedonia yang terletak di sepanjang perbatasan Turki dan Suriah saat ini, merupakan salah satu kekalahan paling menghancurkan dalam sejarah militer Romawi. Itu adalah pertama kalinya seorang Kaisar Romawi ditangkap dalam pertempuran.
Sekitar 290 M, orang Romawi, yang dipimpin oleh Kaisar Valerian, bergerak untuk menghancurkan Kekaisaran Sassanid, dipimpin oleh Shapur I, dan mengirim pasukannya kembali ke Asia kecil. Kekaisaran Sassanid adalah dinasti kedua yang memerintah Persia (sekarang Iran). Shapur menggambarkan bagaimana Valerian bergerak melawannya dengan pasukan 70.000 orang.
11. Pengasingan Babilonia (Sekitar 40.000 jiwa)
Orang Yahudi memiliki sejarah panjang diasingkan, diusir, dan dideportasi. Diaspora Yahudi diperkirakan dimulai pada 597 SM, ketika Raja Nebukadnezar dari Kasdim menaklukkan Yerusalem. Setelah kedatangan Nebukadnezar, ada tiga deportasi besar-besaran penduduk Kerajaan Yehuda ke Babel.
Jumlah total dari mereka yang dideportasi masih menjadi bahan perdebatan para sejarawan, tetapi diperkirakan jumlahnya mencapai puluhan ribu. Deportasi dimulai dengan warga Yehuda yang paling terkemuka, termasuk Raja Yekonia, ke Babel.
12. Pengusiran di Acadia (Sekitar 11.500 jiwa)
Selama Perang Prancis dan India, Inggris mendeportasi sekitar 11.500 warga Acadia dari provinsi maritim Kanada modern: Nova Scotia, Pulau Prince Edward, dan New Brunswick. Orang-orang Acadia adalah keturunan Kolonis Prancis yang menetap di sejumlah wilayah Kanada.
Ketika tanah mereka dicaplok Inggris pada 1713, bangsa Acadia diberikan otonomi relatif. Tetapi belakangan Inggris mencurigai adanya pemberontakan setelah orang-orang Acadia menolak untuk menandatangani sumpah kesetiaan kepada mahkota.
13. Raja Edward I Mengusir 2.000 Orang Yahudi dari Inggris
Pada 1290, Raja Edward I dari Inggris mengeluarkan dekrit yang mengusir orang Yahudi dari Inggris yang sudah hidup di selama lebih dari 350 tahun. Pengusiran ini mengakibatkan deportasi sekitar 2.000 orang Yahudi. Pengusiran ini disambut dengan sedikit perlawanan bersamaan dengan meningkatnya gerakan anti-Semitisme di Inggris.
*jumlah orang yang dideportasi atau terusir dari wilayahnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: