Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Enggak Dapat Jatah Menteri, Hanura 'Sindir' Jokowi Kayak Gini

Enggak Dapat Jatah Menteri, Hanura 'Sindir' Jokowi Kayak Gini Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Surakarta -

Wakil Ketua Umum Hanura, Gede Pasek Suardika menyampaikan, Jokowi tak perlu meminta maaf karena partainya tak mendapatkan jatah menteri walau berstatus sebagai salah satu pengusung RI 1 itu.

"Yang pertama, Presiden Jokowi tidak perlu minta maaf, karena itu adalah hak prerogatif beliau menyusun kabinet. Mungkin itu untuk menunjukkan jiwa besar beliau, sekaligus meredam kekecewaan yang ada," kata Pasek, Minggu (27/10/2019).

Menurutnya, yang terpenting Presiden Jokowi menjelaskan kenapa tidak secara politik menyusun daftar menterinya, yakni: menyusun dari usulan partai pengusung, partai pendukung, tim sukses, profesional murni maupun profesional berafiliasi partai.

Baca Juga: Hanura Mencoba Ikhlas, Tapi Kalau Ada Reshuffle, Ngarep Juga?

"Secara politik, langkah Jokowi ini semakin memperburuk (kondisi) Partai Hanura yang sudah tidak lolos PT dalam pemilu kemarin, walau ikut menjadi pengusung yang mendaftarkan ke KPU pasangan tersebut," ujar Pasek.

Pasek mengakui, publik kini telah menyimpulkan, Partai Hanura telah habis atau telah tercampakkan. Karena katanya menjadi satu-satunya partai pengusung yang tidak diperhatikan.

"Kita sudah babak belur di basis-basis Prabowo di Jabar dan Sumatera. Lalu, di sisi lain tersedot habis di basis-basis Jokowi oleh PDIP, hanya karena main totalitas di pilpres tidak seperti yang lain bermain zig-zag sehingga selamat PT," kata Pasek.

Sementara itu, Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menyebut partainya menyadari masyarakat menunggu kinerja kabinet Jokowi. Karena itu, menurutnya, Jokowi tidak perlu meminta maaf.

"Karena itu Pak Jokowi tidak perlu minta maaf, karena memilih menteri dan wakil menteri adalah hak prerogatif Presiden," kata Inas.

Meskipun tak mendapat jatah menteri, Inas menyatakan, Hanura mendukung penuh pemerintahan Presiden Jokowi. Ia menyebut tantangan ke depan akan sangat banyak.

"Sehingga Pak Jokowi harus fokus untuk memimpin dinamika pembangunan 5 tahun ke depan, yang tentunya akan banyak sekali tantangan-tantangan yang akan dihadapi," ujar Inas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: