Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tokopedia dan Gojek Mau IPO Dua Negara, Apa Sih Alasannya? Simak di Sini!

Tokopedia dan Gojek Mau IPO Dua Negara, Apa Sih Alasannya? Simak di Sini! Kredit Foto: Sufri Yuliardi

"Langkah itu dinilai sebagai referensi terbaik untuk IPO perusahaan teknologi. Saya pikir, investor di sana sudah percaya dengan perusahaan teknologi besar. Mereka akrab dengan metrik perusahaan seperti itu sehingga lebih mudah untuk mendapat investor," papar Tobing.

Karena saat ini Indonesia baru memiliki sedikit perusahaan publik berskala besar, apalagi dari sektor teknologi dan digital, tingkat kepercayaan investor belum sebesar di AS. Maka dari itu, pencatatan ganda juga berpotensi menginspirasi investor lokal untuk lebih percaya terhadap perusahaan teknologi seperti Tokopedia dan Gojek.

Pemerintah Indonesia, melalui Menkominfo 2014-2019, Rudiantara telah mendorong perusahaan unicorn untuk go public di Tanah Air sebelum mereka mencapai status "decacorn", sehingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat menyerap modal dari investor ritel domestik.

Sementara itu, perusahaan dengan valuasi di atas US$10 miliar disarankan memiliki lebih dari satu bursa saham karena penawaran umum saham terlalu besar dan tidak dapat diserap oleh investor lokal saja, kata Rudiantara.

Sementara itu, Country Head of Operations and Consulting IDC Indonesia, Mevira Munindra, harapan Rudiantara itu dapat dipahami, karena akan menarik investor lokal untuk berkontribusi di pasar modal, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi digital.

Namun, sebelum memutuskan untuk menjadi bagian dari pasar saham, perusahaan harus sepenuhnya siap menghindari kegagalan. Ia mengutip contoh WeWork yang gagal untuk melakukan IPO.

"Selain itu, beberapa perusahaan teknologi lainnya, seperti Uber dan Lyft, mengalami kesulitan ketika IPO. Risiko bagi perusahaan teknologi adalah model bisnis mereka mungkin tidak 100% diuji dan terbukti di pasar. Oleh karena itu, lebih baik mempertimbangkan semua skenario yang terkait dengan model operasi dan model bisnis, termasuk tata kelola perusahaan yang baik," jelas Mevira.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: