Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rasio Utang Rendah, Kinerja LPKR Makin Positif

Rasio Utang Rendah, Kinerja LPKR Makin Positif Kredit Foto: Https://thestmoritz.com/

Menurut John, ada tiga hal yang menjadi fokus bisnis Lippo yakni bisnis perumahan, mal, dan rumah sakit. Ia mengatakan, berbeda dengan jenis bisnis lain yang umumnya hanya memiliki dua hingga tiga pesaing di satu negara, pemain di lini bisnis properti begitu banyak lantaran potensi pasar yang memang sangat besar. Karena itulah, Lippo selalu fokus ke proyek yang sedang dijalankan agar memberi kepastian ketenangan kepada konsumen maupun investor. Ia optimis ke depan Indonesia sangat prospektif untuk kepemilikan rumah, bisa naik dari 60 persen ke 80 persen.

Baca Juga: Mantap Jiwa! Fintech Grup Lippo Sabet Gelar Unicorn Ke-5 Indonesia

Kepala Riset Narada Asset Management, Kiswoyo Adi Joe, kepada wartawan mengatakan dana rights issue yang telah diperoleh Lippo Karawaci memungkinkan perseroan bisa cepat menangkap peluang investasi di tahun depan. Posisi rasio utang perseroan masih terbilang rendah apabila dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Menurut Kiswoyo, kelebihan Lippo Karawaci lainnya adalah mampu menangkap peluang dalam berinvestasi, seperti di real estate investment trust (REIT) atau dana investasi real estate (DIRE).

LPKR diproyeksikan akan membukukan pendapatan senilai Rp13,5 triliun sepanjang tahun 2019, naik 22% dari Rp11,057 triliun di tahun sebelumnya. Pendapatan LPKR meningkat pesat di saat beberapa pengembang lain bahkan tidak mampu menyamai pendapatan tahun 2018.

Misalnya, pengembang Ciputra (CTRA) yang merupakan pengembang terbesar kedua di Indonesia diperkirakan hanya membukukan pendapatan sebesar Rp7,4 triliun di tahun 2019, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,7 triliun. Agung Podomoro (APLN) mengalami hal yang sama dengan capaian Rp4,5 triliun, turun dari Rp5 triliun tahun lalu.

Pengembang lain juga belum mampu mendekati LPKR meski beberapa di antaranya mengalami kenaikan. Sinar Mas Land (BSDE) diperkirakan meraih pendapatan sebesar Rp7,2 triliun, Pakuwon (PWON) Rp7,1 triliun, Summarecon (SMRA) Rp5,9 triliun, Jababeka (KIJA) Rp3,3 triliun, dan Modern Land Rp2,7 triliun.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: