PT Pintar Inovasi Digital dengan brand Asetku, sebagai salah satu perusahaan financial technology (fintech) terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), gencar melakukan inovasi guna memberikan jasa dan layanan terbaik kepada penggunanya.
Perusahaan dengan layanan peer to peer lending (P2P) ini melalui platform Asetku, yang menghubungkan pemberi pinjaman (lender) dengan peminjam (borrower) berkualitas dari marketplace, kini juga menyediakan produk pendanaan dengan jangka waktu yang lebih lama.
Andrisyah Tauladan, Direktur Asetku, mengatakan, dengan adanya beragam pilihan, pengguna dapat memilih produk pendanaan yang paling sesuai dan cocok dengan kebutuhannya masing-masing. Menurutnya, tiap produk tentunya memiliki dana awal, return rate, dan jangka waktu pendanaan yang berbeda yang dapat pengguna sesuaikan.
Baca Juga: Saudara Akulaku, Fintech Asetku Punya Target Salurkan Rp500 M per Bulan
"Jangka waktu pendanaan yang kami punya sebelumnya singkat, namun kami melihat adanya kebutuhan maupun permintaan masyarakat, kini kami menyediakan produk dengan tenor yang lebih lama yaitu dua bulan dan tiga bulan," ujar Andrisyah, Selasa (12/11/2019).
Pendanaan dengan jangka waktu lebih lama tentu memberikan keuntungan yang lebih besar kepada pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman yang ingin mengembangkan dana menganggur dengan cara meminjamkan kepada peminjam yang telah terseleksi akan mendapatkan return rate pada pendanaan berjangka waktu dua bulan sebesar 20% p.a dan 21% p.a untuk pendanaan berjangka waktu tiga bulan.
"Return rate bisa lebih tinggi menjadi 22% jika pengguna punya kupon tambahan interest 1% yang bisa didapatkan dengan cara mengajak teman pendanaan di Asetku," imbuh Andrisyah.
Bukan hanya memberikan pilihan pendanaan dengan jangka waktu yang bervariatif, Asetku juga berinovasi dalam mengembangkan user experience (UX) dan user interface (UI) pada aplikasi Asetku.
Untuk meningkatkan kepuasan dan memaksimalkan pengalaman pengguna, Asetku menambahkan fungsi-fungsi baru untuk mempermudah transaksi, yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah transaksi pendanaan.
Andrisyah menambahkan, sejak berdiri dua tahun lalu hingga November 2019, Asetku telah menyalurkan dana sebesar Rp4,2 triliun. Dana disalurkan ke lebih dari 2 juta peminjam yang telah terseleksi melalui kerja sama dengan marketplace seperti Akulaku dan Bukalapak.
"Kami melihat perkembangan penyaluran dana tiap bulan dari pemberi pinjaman Asetku kepada peminjam cukup memuaskan. Akhir 2018, dana yang tersalurkan di Desember sekitar Rp65 miliar, pada April 2019 sekitar Rp185 miliar, Agustus 2019 sekitar Rp700 miliar hingga Oktober 2019 mencapai Rp850 miliar," urai Andrisyah.
Baca Juga: Asetku Pede Tawarkan Return Hingga 24%
Di akhir Q4, Asetku menargetkan bisa menyalurkan total akumulasi dana sebesar Rp5 trilliun dan optimis dapat melampaui target jika melihat total pendanaan hingga bulan ini.
"Kerja sama dengan marketplace menjadi pintu kami untuk menyeleksi kualitas peminjam yang membutuhkan dana tunai untuk berbagai kebutuhan. Karena minat pemberi pinjaman kami cukup tinggi, kami sangat terbuka menjalin kerja sama untuk mendapatkan rekomendasi calon peminjam," jelas Andrisyah.
Dalam upaya mewujudkan misi OJK dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan Indonesia, Asetku turut andil di berbagai event, salah satunya Indonesia Fintech Show 2019 yang digelar baru-baru ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: