Rasa pesimis terhadap pencapaian damai dagang mulai digaungkan oleh China dan menyebar secara global. Kepala Strategi Pasar di broker CMC Markets Sydney, McCarhty, menyatakan bahwa pelaku pasar pun mulai merasa khawatir atas perkembangan negosiasi dagang AS-China yang terkesan tarik-ulur atau bahkan jalan di tempat.
Baca Juga: OMG! Trump Keras Kepala dan China Putus Asa, Damai Dagang Dibawa ke Mana?
"Kami masih menunggu. Semakin lama kita melanjutkan, semakin banyak kekhawatiran akan muncul. Kenyatannya adalah jam terus berdetak... Meningkatnya ketidakpastian menambah kecemasan investor," jelas McCarhty, dikutip dari Reuters, Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Baca Juga: Euforia Global Malah Bikin Rupiah Gegana!
Melihat potensi damai dagang yang berada 'di ujung tanduk' itu, pelaku pasar memilih untuk bermain aman dengan berlindung di bawah naungan dolar AS. Akibatnya, mata uang Paman Sam itu perkasa di hampir semua mata uang dunia, seperti dolar Australia, euro, dolar New Zealand, franc, dolar Hong Kong, won, dolar Singapura, dan rupiah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: