Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siaga! Semua Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Ekstrem hingga Puting Beliung

Siaga! Semua Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Ekstrem hingga Puting Beliung Kredit Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta semua pihak selalu siaga ketika memasuki peralihan musim seperti saat ini. Sebab, daya konvektif yang besar ketika pancaroba bisa membuat awan kumulonimbus menjulang lebih tinggi sehingga menimbulkan fenomena hujan lebat, hujan es, serta angin kencang atau puting beliung.

"Seiring masa peralihan musim, semua wilayah hendaknya bersiaga pada potensi hujan ekstrem berdurasi singkat, puting beliung, dan angin kencang. Jenis bencana ini bersifat acak dan susah diprediksikan secara presisi," jelas Peneliti Iklim dan Cuaca dari BMKG Siswanto dilansir dari Okezone, Jumat (22/11/2019).

Ia menerangkan, BMKG memprediksi adanya potensi hujan lebat disertai angin kencang hingga kilat di beberapa wilayah Indonesia. Penyebabnya, bulan ini memasuki peralihan musim dari kemarau ke hujan.

Baca Juga: BMKG Catat Terjadi 177 Kali Gempa Susulan di Laut Maluku

Tidak lupa, pihaknya mengimbau semua pemangku kepentingan di seluruh daerah bekerja sama melakukan mitigasi bencana yang datang saat pergantian musim pada bulan ini.

"Kami imbau untuk menebang pohon yang sudah rapuh atau yang menjulang terlalu tinggi. Membersihkan drainase lingkungan sekitar," ujar Siswanto.

"Bagi lembaga yang berwenang dapat melakukan inspeksi sungai dan saluran, melakukan normalisasi dan pengurangan sampah," lanjutnya.

Kemudian, kata dia, warga juga harus rutin memeriksa kondisi rumah untuk memastikan tidak ada kebocoran atau saluran air yang tersumbat hingga menimbulkan malapetaka ketika hujan lebat turun.

Siswanto menerangkan, BMKG memprediksi adanya potensi hujan lebat disertai angin kencang hingga kilat di beberapa wilayah Indonesia. Penyebabnya, bulan ini memasuki pergantian musim (pancaroba) dari kemarau ke hujan.

Ia mengatakan, daya konvektif yang besar ketika pancaroba dapat menyebabkan awan kumulonimbus menjulang lebih tinggi, sehingga bisa menimbulkan fenomena hujan lebat, hujan es, dan angin kencang atau puting beliung.

"Seiring masa peralihan musim, semua wilayah hendaknya bersiaga pada potensi hujan ekstrem berdurasi singkat, puting beliung, dan angin kencang. Jenis bencana ini bersifat acak dan susah diprediksikan secara presisi," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: