Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai wacana Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar tandingan oleh kubu Bambang Soesatyo membuat partai tersebut makin gaduh dan berpotensi pecah.
Baca Juga: Katanya Didukung Lebih 50 Persen Suara, Bamsoet Mau Maju Caketum Golkar
"Yang mau munas tandingannya siapa? Saya bisa memahami kehendak publik Golkar secara umum ingin partai ini utuh dan menjadikan momentum tahun ini sebagai tahun konsolidasi," kata Dedi Mulyadi di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan dahulu ketika Golkar mengalami dualisme kepemimpinan pada era Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, kata dia, para kader Golkar di daerah banyak yang hampir tidak bisa maju sebagai calon kepala daerah dari Golkar.
"Kalau perdebatan urusan menjelang munas ini karena kekecewaan urusan alat kelengkapan dewan (AKD), sudah deh saya mundur saja (dari Wakil Ketua Komisi IV), jadi anggota biasa saja," ujarnya.
Menurut dia, Golkar sebagai partai besar, sebaiknya pertarungan yang ada di internal adalah pertarungan gagasan besar, bukan hal remeh-temeh lalu menjadi hal yang krusial dan menjadi besar.
Terkait dengan pernyataan Bamsoet yang menyebutkan Airlangga Hartarto menyimpang dari komitmen yang telah disepakati karena banyak menggusur pendukung Bamsoet di AKD maupun partai, termasuk di kepanitiaan munas, menurut dia, sebaiknya diselesaikan dengan cara yang baik.
"Kalau perlu difasilitasi DPD I Partai Golkar, teman-teman bersepakat untuk memfasilitasi, membuat pertemuan, membuat kesepakatan baru, dan membangun partai secara bersama-sama. Kami siap memfasilitasi itu sebelum munas," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat