Kendrick Winoto, Co-Founder Komunal, juga menambahkan, hanya dalam waktu delapan bulan, Komunal telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp50 miliar untuk para UMKM berkualitas, khususnya di wilayah Jawa Timur.
"Ini baru awal, dan kami bersemangat untuk terus memperluas jaringan guna melayani lebih banyak kota di Jawa Timur, serta provinsi-provinsi lain yang relatif belum terjangkau pada tahun depan," ujar Kendrick.
Lanskap bisnis pinjaman online di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cepat selama tiga tahun terakhir. Pada Juni 2019, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total transaksi pinjaman P2P bisa mencapai angka Rp45 triliun, naik 97,7% sejak Desember 2018.
Baca Juga: StickEarn Kantongi Investasi Rp77,94 M Dipimpin East Ventures dan SMDV
Sementara Willson Cuaca, Managing Partner East Ventures, mengatakan, Komunal mempunyai misi yang serupa dengan East Ventures, yaitu mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Tim Komunal telah membuktikan kemampuan mereka dalam melakukan eksekusi dengan cepat, namun tepat, terlepas dari status mereka sebagai pendatang baru dan hadir di kota tingkat dua.
"Kami senang bisa turut bergandengan tangan dengan mereka dalam membuka kesempatan yang lebih baik bagi para UMKM di Indonesia," ujar Willson.
Ide pembuatan Komunal sendiri muncul ketika para pendiri menyadari besarnya jumlah gap pendanaan yang dialami oleh Indonesia sejak awal 2018. Gap pendanaan bagi para pemilik UMKM di Indonesia bisa mencapai angka Rp1.000 triliun (sekitar US$70 miliar) per tahun, meskipun sektor perbankan dan keuangan mikro tengah tumbuh dengan pesat. Gap ini bahkan terlihat lebih jelas di luar wilayah Jabodetabek, yang mengelilingi ibu kota Jakarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: