Namun, menurutnya, pihak guru dan sekolah perlu lebih disiapkan agar bisa menerapkan konsep Pendidikan Belajar Merdeka yang dicanangkan Mendikbud Nadiem Makarim ini secara benar.
"Walau perubahan itu katanya meringankan dan memerdekakan guru dalam mengajar, namun pada praktiknya akan sangat merepotkan karena guru dituntut untuk berkreasi, tapi di sisi lain ada banyak tugas administrasi yang harus dikerjakan dan enggak ada habis-habis," ungkapnya.
"Sekolah juga harus membuat penilaian sendiri, membuat soal itu bukan perkara mudah. Itu enggak boleh sembarangan, enggak boleh sekadar bikin soal, tapi harus ada sisi psikologi, guru harus kreatif mencari cara yang bisa menggelitik nalar siswa."
"Khawatirnya, nanti kalau guru tidak siap, jadi ya tinggal cari-cari soal aja untuk penilaian dan jatuhnya cuma jadi formalitas. Dampak negatifnya bisa membuka peluang permainan jual beli soal lagi," katanya lagi.
Untuk mengantisipasi hal ini, guru Bahasa Inggris ini menilai kapasitas dan wawasan guru perlu ditingkatkan.
"Guru perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan potensinya melalui pelatihan di lembaga profesional. Diberi kesempatan untuk mencari referensi variasi metode belajar dan materi pembelajaran yang kreatif dari lembaga pendidikan lain baik di dalam maupun luar negeri," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti