Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mencurigakan, Kapal Perang Turki Usir Kapal Israel karena Terpantau...

Mencurigakan, Kapal Perang Turki Usir Kapal Israel karena Terpantau... Kapal-kapal perang Angkatan Laut Turki mendekati kapal penelitian dari Siprus. | Kredit Foto: Greek Greece Reporter
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Sejumlah kapal perang Angkatan Laut Turki mengadang sebuah kapal Israel di perairan Siprus dan menendangnya. Pengusiran kapal itu terjadi dua pekan lalu, namun baru diungkap beberapa media Israel pada Minggu (15/12/2019) kemarin.

Kementerian Infrastruktur Nasional, Energi dan Air Israel itu mengonfirmasi bahwa kapal Bat Galim dari Lembaga Penelitian Oseanografi dan Limnologi Israel memang sedang melakukan penelitian di perairan teritorial Siprus berkoordinasi dengan pejabat Siprus. Namun, kementerian itu tidak mengomentari pengusiran kapal Bat Galim oleh Angkatan Laut Turki.

Menurut laporan beberapa media Israel seperti Jerusalem Post dan Channel13 yang dikutip Al Jazeera, kapal-kapal Turki mengintersepsi kapal Bat Galim, meminta penjelasan tentang kegiatannya, dan kemudian meminta kapal itu meninggalkan wilayah Laut Mediterania. Kapal Israel itu menuruti permintaan tersebut.

Baca Juga: Brasil Ingin Pindahkan Kedubesnya ke Yerusalem pada 2020, Israel Bahagia!

Insiden itu terjadi beberapa pekan setelah Turki menandatangani perjanjian dengan Libya yang memetakan batas di timur Laut Mediterania. Perjanjian itu memotong apa yang dilihat Yunani sebagai wilayah laut kepulauannya.

Yunani dan Turki belum membatasi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) mereka, yang memungkinkan negara-negara lain untuk mengeksploitasi kekayaan bawah laut.

Siprus, Israel dan Mesir, yang telah melukiskan ZEE mereka, telah menemukan ladang gas lepas pantai yang dapat memberi kekuatan ekonomi mereka selama beberapa dekade.

Kesepakatan Turki-Libya memicu ketegangan regional dengan Yunani. Sebab Siprus dan Mesir juga merasa mempunyai hak pengeboran minyak dan gas di wilayah tersebut.

Tiga negara itu mengatakan perjanjian baru itu tidak konsisten dengan hukum internasional. Yunani bertindak keras dengan mengusir Duta Besar Libya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: