Trump Dimakzulkan DPR AS: Dolar AS Gak Bisa Semena-Mena, Rupiah Merana!
Presiden AS, Donald Trump, resmi dimakzulkan oleh parlemen AS dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan pada Rabu (18/12/2019) kemarin. Kendati begitu, nasib Trump masih akan diputuskan beberapa waktu mendatang, apakah akan dijatuhi hukuman atau dilengserkan dari jabatannya sebagai presiden.
Senator AS di New Jersey, Cory Booker, menilai bahwa proses pemakzulan tersebut mencerminkan bahwa DPR AS telah mampu mengungkap bukti bahwa Trump telah menggunakan kekuasaannya sebagai presiden untuk mendapat keuntungan pribadi.
Baca Juga: Resmi Dimakzulkan, Trump Ngamuk dan Joe Biden Bilang. . . .
Baca Juga: Voting Selesai, Donald Trump Resmi Diturunkan DPR AS
"Proses pemakzulan DPR selama tiga bulan telah mengungkap bukti yang mengkhawatirkan bahwa seorang presiden Amerika menggunakan kekuatan resminya untuk keuntungan pribadi, menempatkan keamanan nasional kita dalam risiko, dan menghambat investigasi," jelas Cory Booker seperti dikutip dari Reuters, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Bersamaan dengan telah diputuskannya pemakzulan Trump tersebut, aset keuangan dolar AS menunjukkan pergerakan yang lesu. Mata uang Paman Sam itu tertekan di hadapan hampir semua mata uang, termasuk dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, franc, yuan, yen, won, baht, dan dolar Taiwan. dDolar AS tak bisa berbuat semena-mena lantaran saat ini hanya mampu unggul tipis terhadap dolar Hong Kong, dolar Singapura, dan rupiah.
Baca Juga: Dolar AS Terima Pembalasan! Rupiah Tak Terkalahkan!
Benar saja, rupiah menjadi salah satu mata uang yang takluk di hadapan dolar AS. Kala pembukaan pasar spot Kamis (19/12/2019), rupiah stagnan di level Rp13.970 per dolar AS. Namun, terhitung sampai pukul 10.38 WIB, rupiah terdepresiasi -0,09% ke level Rp13.987 per dolar AS.
Bagaimanapun, pergerakan rupiah terbebani oleh sikapĀ wait and see pelaku pasar atas hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang diselenggarakan pada hari ini. Hal itu membuat pergerakan rupiah semakin terbatas dengan kecenderungan tertekan, termasuk di hadapan dolar Australia (-0,42%), euro (-0,25%), dan poundsterling (-0,14%).
Di jajaran Asia, rupiah menjadi mata uang terlemah kedua setelah ringgit (0,06%). Rupiah saat ini terkoreksi di hadapan won (-0,33%), dolar Taiwan (-0,22%), yuan (-0,10%), yen (-0,08%), dan baht (-0,04%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: