Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Campur Tangan Polisi Aktif sebagai Penyerang Novel? Demokrat: Semua Akan Terungkap, Asal. . . .

Ada Campur Tangan Polisi Aktif sebagai Penyerang Novel? Demokrat: Semua Akan Terungkap, Asal. . . . Tiga penyidik KPK Novel Baswedan (kedua kanan), Ambarita Damanik (kiri) dan M Irwan Santoso (kanan) tiba untuk menjadi saksi kasus tindak pidana korupsi pengadaan pekerjaan KTP elektronik (E-KTP) dengan terdakwa Sugiharto dan Irman di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (27/3). Sidang tersebut ditunda karena saksi selaku anggota Komisi II DPR 2009-2014 Fraksi Partai Hanura Miryam S Haryani tidak hadir karena sakit, padahal JPU KPK sudah menghadirkan tiga saksi dari penyidik KPK terkait pengakuan Miryam yang ditekan saat diperiksa penyidik. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kuniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Didik Mukrianto, mendukung penuh Polri dalam mengungkap secara tuntas kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK, Novel Baswedan. Menurutnya, penangkapan dua pelaku penyiraman air keras terhadap Novel patut diapresiasi karena bentuk keseriusan Polri.

"Mengingat kasus tersebut sedang berproses pengungkapannya, perlu kita dukung bersama setiap langkah kepolisian agar kasusnya bisa diungkap dengan terang dan tuntas. Apalagi, beredar kabar pelakunya adalah polisi aktif," kata Didik di Jakarta, Sabtu (28/12/2019).

Baca Juga: Banyak Dugaan Adanya Otak di Balik Penyerangan Novel, Kabareskrim Janji...

Didik meminta publik agar tidak berspekulasi lebih lanjut tentang kendala pengungkapan kasus tersebut karena adanya keterlibatan polisi aktif, maka polisi harus transparan dan profesional dalam menanganinya. Menurutnya, masyarakat belum tahu apa motif dan modus yang menjadi trigger penyiraman tersebut, apakah ada keterlibatan aktor intelektual di belakangnya.

"Tentu semua akan terjawab dan terang sepanjang akuntabilitas pengungkapan kasus tersebut dapat dipertanggungjawabkan ke publik," ujarnya.

Dia meyakini Polri sangat mampu untuk mengungkap kejahatan dalam perspektif yang kompleks dan sulit karena saat ini "political will" polisi dipertaruhkan dalam pengungkapan kasus tersebut.

Baca Juga: Janji Kembangkan Kasus Novel Baswedan, Polri Mau Berdasarkan Bukti, Bukan Opini

Selain itu, kata dia, penangkapan terhadap terduga penyiraman air keras terhadap Novel membuktikan keseriusan dan janji dari Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.

"Meskipun dianggap cukup lambat, saya harus mengapresiasi janji yang sudah ditunaikan sebagian Kapolri," katanya.

Sebelumnya, Tim Teknis Bareskrim Mabes Polri menangkap dua orang terduga pelaku teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, di Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada Kamis (26/12/2019) malam. Kedua pelaku berinisial RB dan RM yang merupakan polisi aktif sudah ditetapkan tersangka.

Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Listyo Prabowo, mengatakan bahwa Tim Teknis masih mendalami motif tersangka melakukan teror penyiraman air keras kepada Novel Baswedan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: