Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Cuma Dato' Sri Tahir, Rhenald Kasali Juga Geram Dikaitkan ke Jiwasraya!

Gak Cuma Dato' Sri Tahir, Rhenald Kasali Juga Geram Dikaitkan ke Jiwasraya! Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lantaran membubuhkan tanda tangan di atas penghargaan yang diterima oleh PT Asuransi Jiwasraya, sosok Rhenald Kasali pun harus ikut terseret ke dalam pemberitaan negatif yang menerpa perusahaan asuransi pelat merah itu.

Dalam keterangannya, Rhenald Kasali pun sangat menyangkan hal itu bisa terjadi. Menurutnya, ada pihak yang tidak bertanggung jawab dan sengaja membangun logika bahwa fraud yang dialami Jiwasraya disebabkan oleh sertifikat penghargaan yang dirilis oleh Majalah BUMN Track pada 21/11/2018 silam. 

Baca Juga: Namanya Diseret ke Kasus Megakorupsi Jiwasraya, Dato' Sri Tahir dan Benny Tjokrosaputro Murka!

"Ini benar-benar keterlaluan dan pembodohan. Bukannya membuat analisis yang benar dan tangkap pelaku fraud-nya, malah membangun logika yang ngawur," tegas Rhenald Kasali, Jakarta, Selasa (31/12/2019). 

Guru Besar Universitas Indonesia ini bahkan mengaku tak habis pikir bahwa kasus fraud Jiwasraya dikaitkan dengan penghargaan sebagaimana tersebut di atas. Padahal, keduanya merupakan sesuatu yang berbeda, fraud terjadi secara terselubung dari sisi investasi, sedangkan penghargaan berkenaan dengan pembuatan produk.

Baca Juga: Tutup Tahun 2019, Benny Tjokro dan Bos Trada Alam Bakal Diperiksa Kejagung Soal Kasus Jiwasraya!

"Penghargaannya terkait proses pembuatan produk di antara sesama BUMN dan anak cucunya. Apa hubungannya (dengan fraud)?" sambungnya.

Bukan hanya itu, Rhenald Kasali juga menilai bahwa hal ini hanya membuat penyelesaian kasus Jiwasraya menjadi rumit dan memberi keuntungan bagi pelaku untuk melarikan diri dari tanggung jawab.

"Bantulah negara membuat persoalannya jelas, jangan malah dibuat kusut. Dan karang-karang angka sendiri. Jadi, daripada membiarkan pelaku fraud melarikan diri, lebih baik fokus pada seluk-beluk permainan si pelaku. Ini adalah upaya sistematis yang penuh trik, padahal lembaga pengawasnya banyak, diaudit kantor akutansi internasional yang biayanya puluhan miliar rupiah,” lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: