Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Namanya Diseret ke Kasus Megakorupsi Jiwasraya, Dato' Sri Tahir dan Benny Tjokrosaputro Murka!

Namanya Diseret ke Kasus Megakorupsi Jiwasraya, Dato' Sri Tahir dan Benny Tjokrosaputro Murka! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Umpama bola salju, kasus PT Asuransi Jiwasraya semakin lama semakin membesar dan turut menggulung nama-nama besar yang diduga terlibat di dalamnya. Baru-baru ini, dua konglomerat Tanah Air, yakni Dato' Sri Tahir dan Benny Tjokrosaputro pun tak luput dari pemberitaan miring mengenai Jiwasraya. 

Masuknya nama Dato' Sri Tahir ke dalam lingkara pemberitaan Jiwasraya berkaitan dengan kabar yang mengatakan bahwa pihaknya melalui Mayapada Group berencana untuk mengakuisisi saham dari dua perusahaan milik keluarga Tjokrosaputro, yakni PT Hanson International Tbk (MYRX) dan PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO). 

Baca Juga: Gak Cuma dari Benny Tjokro, Dato' Sri Tahir Juga Akuisisi Saham dari Perusahaan Teddy Tjokrosapoetro

Adapun kedua perusahaan tersebut saat ini diklaim masuk ke dalam daftar perusahaan yang berpotensi gagal bayar surat utang kepada Jiwasraya. Saat dikonfirmasi perihal kabar tersebut, Dato Sri Tahir pun merasa geram dan mengaku bahwa ia tidak terlibat dalam kasus gagal bayar Jiwasraya.

"Kenal aja nggak! Jadi, itu hoaks total. Kami tidak pernah ada rencanan mau beli atau ambil alih saham siapa pun, termasuk saham-saham milik Pak Benny," tegasnya, Jakarta, Senin (30/12/2019).

Baca Juga: Goks! Investor Gila-Gilaan Obral Saham Unilever, Efek dari. . . .

Sebagai informasi, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan bahwa surat utang jangka menengah Jiwasraya senilai Rp680 miliar yang dirilis MYRX berpotensi untuk mengalami gagal bayar. Namun, hal itu langsung dibantah oleh Benny Tjokro yang mengklaim bahwa surat utang tersebut sudah lunas sejak empat tahun lalu.

"Tidak ada (hubungan dengan Jiwasraya). Surat utang Hanson sudah lunas tiga sampai empat tahun yang lalu," imbuh Benny.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: