Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Cibir Jokowi soal Jiwasraya: Ya Mbok Pak Wapres Marah, Perang Besar Kita!

Demokrat Cibir Jokowi soal Jiwasraya: Ya Mbok Pak Wapres Marah, Perang Besar Kita! Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) memimpin rapat terbatas tentang penanganan kasus kekerasan terhadap anak di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Presiden meminta seluruh pihak rumuskan aksi-aksi pencegahan menggunakan sosialisasi dan edukasi yang melibatkan sekolah serta masyarakat, dan mengoptimalkan sistem pelaporan dan layanan yang mampu menjangkau secara keseluruhan. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus dugaan korupsi dua perusahaan BUMN, Jiwasraya dan Asabri masih menyedot perhatian publik karena menyebabkan kerugian negara hingga triliunan rupiah. Politikus Demokrat Andi Arief masih menyoroti dugaan kasus korupsi ini.

Andi menyebut kesalahan Presiden Joko Widodo karena terburu-buru menyatakan kesalahan gagal bayar Jiwasraya karena masalah lama sejak 2006. Tahun 2006 merupakan era pemerintahan Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum Demokrat saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

"Kesalahan Pak Jokowi  terlalu terburu2 menyebut gagal bayar jiwasraya disebabkan karena masalah lama atau masalah tahun 2006. Tidak Pak, audit BPK menyebut jiwasraya dirampok di 2014-2018, bahkan kini plus Asabri dg modus/pelaku sama. Sebelumnya dana pensiun Pertamina," cuit Andi dikutip dari akun Twitter @AndiArief_, Minggu (18/1/2020).

Baca Juga: Jiwasraya Ini Kongkalikong, Patgulipat. Saham Itu Gampang Sekali Digoreng!

Dia menduga dugaan modus korupsi di Jiwasraya kalau dilakukan dengan pelaku serta waktu yang sama maka indikasinya pelaku utama sangat kuat. Tak hanya Jiwasraya dan Asabri, Andi menyebut dugaan yang sama terjadi di Pertamina terkait dana pensiun. Sebab, kasus ini membuat Menteri BUMN sebelum Erick Thohir tak berdaya.

"Kalau terjadi modus perampokan dgn cara sama, jumlah uangnya puluhan T, dilakukan pelaku yang sama serta waktu yang sama 2014-2018 di tiga BUMN (pertamina-Asabri-Jiwasraya), maka pelaku utamanya dipastikan sangat kuat sampai meneg BUMN lama tak berdaya, kini menghilang dan diam," tuturnya.

Kemudian, ia pun menyindir Presiden Jokowi yang tak marah atas perampokan Jiwasraya. Karena Jokowi tak marah, maka seharusnya Ma'ruf Amin selaku Wakil Presiden RI bisa memperlihatkan kemarahannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: