Demokrat Cibir Jokowi soal Jiwasraya: Ya Mbok Pak Wapres Marah, Perang Besar Kita!
Kasus dugaan korupsi dua perusahaan BUMN, Jiwasraya dan Asabri masih menyedot perhatian publik karena menyebabkan kerugian negara hingga triliunan rupiah. Politikus Demokrat Andi Arief masih menyoroti dugaan kasus korupsi ini.
Andi menyebut kesalahan Presiden Joko Widodo karena terburu-buru menyatakan kesalahan gagal bayar Jiwasraya karena masalah lama sejak 2006. Tahun 2006 merupakan era pemerintahan Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum Demokrat saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
"Kesalahan Pak Jokowi terlalu terburu2 menyebut gagal bayar jiwasraya disebabkan karena masalah lama atau masalah tahun 2006. Tidak Pak, audit BPK menyebut jiwasraya dirampok di 2014-2018, bahkan kini plus Asabri dg modus/pelaku sama. Sebelumnya dana pensiun Pertamina," cuit Andi dikutip dari akun Twitter @AndiArief_, Minggu (18/1/2020).
Baca Juga: Jiwasraya Ini Kongkalikong, Patgulipat. Saham Itu Gampang Sekali Digoreng!
Dia menduga dugaan modus korupsi di Jiwasraya kalau dilakukan dengan pelaku serta waktu yang sama maka indikasinya pelaku utama sangat kuat. Tak hanya Jiwasraya dan Asabri, Andi menyebut dugaan yang sama terjadi di Pertamina terkait dana pensiun. Sebab, kasus ini membuat Menteri BUMN sebelum Erick Thohir tak berdaya.
"Kalau terjadi modus perampokan dgn cara sama, jumlah uangnya puluhan T, dilakukan pelaku yang sama serta waktu yang sama 2014-2018 di tiga BUMN (pertamina-Asabri-Jiwasraya), maka pelaku utamanya dipastikan sangat kuat sampai meneg BUMN lama tak berdaya, kini menghilang dan diam," tuturnya.
Kemudian, ia pun menyindir Presiden Jokowi yang tak marah atas perampokan Jiwasraya. Karena Jokowi tak marah, maka seharusnya Ma'ruf Amin selaku Wakil Presiden RI bisa memperlihatkan kemarahannya.
"Kalau Pak Jokowi tidak menunjukkan rasa marah atas perampokan besar di 3 BUMN di jamannya, ya mbok Pak Ma'ruf Amin tampakkan kemarahannya. Ini perang besar kita," ujar Andi.
Kasus Jiwasraya menjadi sorotan karena kerugian negara setidaknya sampai Rp13,7 triliun. Pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun terbelah dengan muncul bergulirnya Panitia Kerja atau Panja Jiwasraya dan Panitia Khusus (Pansus) Jiwasraya.
Baca Juga: Negara Jangan sampai Kalah dengan Para Perampok Jiwasraya! Buktikan Kebusukannya!
Dugaan kasus Jiwasraya belum ada penyelesaian kini muncul dugaan penyelewengan dana Asabri. Dugaan korupsi di Asabri mencuat kali pertama disinggung Menko Polhukam Mahfud MD.
Kasus Asabri ini mendapat perhatian dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, KPK masih menunggu penghitungan kerugian negara dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dari Polri juga menyoroti kasus ini karena Kapolri Jenderal Idham Aziz sudah menginstruksikan Kepala Bareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo membentuk tim habungan dalam kasus Asabri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti