Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korban Virus Korona dari Wuhan Berjatuhan

Korban Virus Korona dari Wuhan Berjatuhan Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Wuhan -

Pemerintah Republik Rakyat China melaporkan kematian yang ketiga terkait penularan dari virus korona misterius yang merebak dari Wuhan, China, Senin (20/1). China juga melaporkan hampir 140 kasus baru termasuk dalam penyebarannya sampai ke ibu kota negara itu, Beijing.

Virus korona baru (2019-nCoV) pertama kali muncul di Wuhan pada akhir Desember yang ditandai gelombang pasien pneumonia. Hingga kini, para ahli medis masih berjuang untuk memahami jenis baru virus korona yang menimbulkan gejala mirip dengan sindrom pernapasan akut parah (SARS).

Kemunculan SARS berawal dari China selatan pada tahun 2002 sebelum menyebar ke Hong Kong dan tempat lain di dunia. Virus itu menginfeksi ribuan orang dan menyebabkan lebih dari 800 orang meninggal.

Baca Juga: Cegah Virus Korona, Malaysia Operasikan Pemindai Suhu di Bandara

Sementara itu, virus korona biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti flu biasa. Namun, infeksi virus juga dapat memengaruhi saluran pernapasan bawah hingga menyebabkan pneumonia atau bronkitis.

Komisi Kesehatan Wuhan mencatat, di Kota Wuhan sebanyak 136 kasus baru ditemukan pada akhir pekan lalu. Sementara itu, Otoritas Kesehatan di Distrik Daxing, Beijing, mengatakan, dua orang yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan kini dirawat karena pneumonia dan berada dalam kondisi stabil.

Di Guangdong, seorang pria Shenzhen berusia 66 tahun dirawat pada 11 Januari setelah terserang demam dan menunjukkan gejala lain. Sebelumnya, ia mengunjungi kerabatnya di Wuhan. Sebanyak 201 orang kini telah didiagnosis terjangkit virus di China. Di Wuhan, 170 orang masih dirawat di rumah sakit, termasuk sembilan orang dalam kondisi kritis.

Wuhan adalah kota berpenduduk 11 juta sebagai pusat transportasi utama, termasuk selama liburan tahunan tahun baru Imlek ketika ratusan juta orang China bepergian ke seluruh negeri untuk mengunjungi keluarga. Sejumlah kasus juga telah dilaporkan di Jepang, Thailand, dan Singapura dan bandara di kawasan itu. Kini, Amerika Serikat juga telah meningkatkan pemeriksaan medis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: