Direktur Eksekutif Sabang Merauke Institute, Syahganda Nainggolan menyebut ketimpangan ekonomi serta peran kapitalisme yang terjadi di Indonesia, harus segera dilawan.
Ia mengatakan, jika merujuk buku Capital in the Twenty-First Century karya ekonom Prancis Thomas Piketty, kapitalisme hanya bisa dilawan dengan perang.
"Dalam bukunya Thomas Piketty yang melakukan research di negara-negara Eropa, koefisien gini ketimpangan menurun setelah perang dunia I dan II. Jadi harus ada perang baru ada pemerataan. Saya lihat itu lahirnya ideologi kuat menantang kapitalisme," katanya dalam diskusi Bravos radio, seperti dikutip, Selasa (21/1/2020).
Baca Juga: Viral! Keraton Agung Sejagat Tak Berizin, 'Sudah Diizinkan Dunia Internasional dan PBB'
Baca Juga: Kasus Jiwasraya Sampai ke Telinga Rizieq, Sang Habib Ikut Berkelakar. . .
Lanjutnya, ia mengatakan terkait dengan ketimpangan yang terjadi di Indonesia, ia berpandangan bahwa perlawanan tersebut harus dilakukan oleh sosok yang ditakuti para kapitalis tanah air.
Ia menyebut sosok tersebut adalah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. "Menurut keyakinan saya, hanya satu yang ditakuti di Indonesia sampai saat ini, tahu enggak siapa? Habib Rizieq, bukan Jokowi," tegasnya.
Sambung dia, "Kalau kita mau membangun kekuatan untuk perubahan sosial itu, maka berimamlah pada Habib Rizieq, enggak bisa kepada yang lain. Itu keyakinan saya," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil