World Health Organisation (WHO) mengatakan akan menggelar rapat darurat dalam minggu ini untuk membahas virus korona yang telah memicu kecemasan karena dikaitkan dengan virus SARS yang sebelumnya telah menewaskan hampir 800 orang di 37 negara pada 2002 dan 2003.
MARK pada kuartal III 2019 berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp65,49 miliar, meningkat sebesar 11,32% jika dibandingkan dengan kuartal III 2018 sebesar Rp58,83 miliar.
Peningkatan laba komprehensif ini juga diiringi dengan peningkatan penjualan perseroan pada kuartal III 2019 sebesar 11,13% menjadi Rp 267,21 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp240,44 miliar.
Baca Juga: Ini Peta Persebaran Virus Korona Wuhan, Begini Rinciannya
Ridwan Goh juga menyampaikan bahwa penjualan yang diperoleh MARK pada kuartal III 2019 merupakan 94,02% pasar ekspor dan sisanya sebesar 5,98% untuk pasar domestik. Nilai penjualan ekspor di kuartal III 2019 lebih besar 9,98% dari penjualan ekspor di periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sementara konstribusi pasar ekspor pada triwulan III 2018 mencapai 95,10% dari total penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa PT Mark Dynamics Indonesia TbkĀ berhasil meningkatkan nilai penjualan ekspor sekaligus meningkatkan pasar baru domestik.
Sesuai dengan beberapa pemberitaan media di Malaysia, dampak wabah virus menyerupai SARS ini ternyata berpengaruh positif pada emiten-emiten sarung tangan kesehatan di bursa saham Malaysia.
Hal ini secara fundamental disebabkan karena ekspektasi pasar atas meningkatnya permintaan dari sarung tangan kesehatan. Dampak positif atas bursa saham negara tetangga ini diharapkan memberikan angin segar bagi emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia, terutama emiten yang berhubungan dengan industri sarung tangan kesehatan seperti MARK.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: