Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim terus mengatisipasi virus korona untuk tidak masuk ke wilayah Jatim walaupun sebenarnya virus yang berasal dari Wuhan Tiongkok, China ini tidak terdeteksi masuk ke Jatim.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa secara tegas menyatakan, di Jatim tidak ada indikasi masuknya virus korona, namun tetap waspada dengan penyebaran virus tersebut.
Langkah lain yang dilakukan Gubernur Jatim Khofifah, yakni meninjau kesiapan petugas dan alat suhu tubuh Body Thermal Scaner (BTS) yang dipasang di terminal kedatangan Bandara International Juanda itu berfungsi optimal.
Utamanya, bagi penumpang kedatangan internasional sekaligus tim kesehatan imigrasi di Bandara Internasional Juanda di Terminal 2, Sidoarjo, Jumat (24/1/2020) kemarin.
Baca Juga: Virus Korona Makin Darurat, China Terjunkan Ratusan Dokter Militer
"Kita bisa langsung lihat alat deteksi suhu tubuh bekerja. Bagi penumpang yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius akan diperiksa oleh tim kesehatan dari bandara. Mudah-mudahan ini bisa memberikan perlindungan masyarakat dengan baik, sehingga ketika mereka berada di Jatim merasa aman dari virus korona nantinya," ungkap Khofifah di Surubaya, Sabtu (25/1/2020).
Khofifah minta seluruh penumpang dari penerbangan internasional dari China untuk mengisi kartu kewaspadaan kesehatan. Harapannya, jika masing-masing penumpang mengisi kartu kewaspadaan kesehatan tersebut, bisa terdeteksi secara awal gejala yang dimiliki oleh penumpang.
Khofifah juga memastikan bahwa Pemprov Jatim akan memproteksi warganya dengan menyiagakan ruang isolasi di RSUD dr Soetomo, RSUD Soedono Madiun, dan RS Saiful Anwar Malang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: