Industri senjata China telah menjadikan negara Asia ini menjadi produsen amunisi terbesar kedua di dunia. Setelah satu dekade mengandalkan impor, negara itu kini menggeser posisi Rusia.
Laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) pada Senin (27/1/2020) menunjukkan bahwa produksi senjata China—yang sebelumnya telah diselimuti misteri karena kurangnya transparansi—telah tumbuh karena tiga dari 10 perusahaan senjata top dunia adalah China.
"Kita dapat dengan yakin mengatakan bahwa China adalah produsen senjata terbesar kedua di dunia, di belakang Amerika Serikat dan di depan Rusia," kata Nan Tian, ??penulis laporan itu, kepada AFP.
Baca Juga: AS Paksa China Gabung Perundingan Senjata Nuklir dengan Rusia
Namun laporan SIPRI, kurangnya transparansi tetap menjadi "peringatan penting" ketika mempelajari industri senjata Beijing. Sebagian besar dari amunisi negeri Tirai Bambu diperkirakan bernilai USD70-USD80 miliar dijual setiap tahun dibeli oleh cabang-cabang Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China yang berbeda.
Data SIPRI juga merupakan perubahan dramatis selama 10 tahun terakhir karena China di masa lalu adalah importir besar senjata dari Rusia dan Ukraina.
"Mereka tidak perlu lagi bergantung pada negara lain untuk senjata mereka," kata Tian.
Perusahaan-perusahaan senjata China juga jauh lebih terspesialisasi daripada rekan-rekan internasional mereka. Aviation Industry Corporation of China (AVIC), perusahaan persenjataan terbesar di negara itu, misalnya, sebagian besar memproduksi pesawat terbang dan avionik. Sedangkan sebagian besar produsen non-China mencakup berbagai produk militer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti