Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mensos Usulkan 500 Alumni STKS Langsung Berstatus PNS

Mensos Usulkan 500 Alumni STKS Langsung Berstatus PNS Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Dia menilai para alumni memiliki tantangan yang berat ke depannya. Lewat Dies Natalis yang ke-55 ini maka dikumpukan beberapa rektor, dari pertemuan tersebut diketahui bahwa   bahwa jumlah sekolah sosial masih minim. 

Untuk itu, melalui Dies Natalis ini mendorong STKS mampu bersaing di level nasional maupun internasional khsususnya tentang pendidikan kesejahteraan sosial. 

"Kita ini masih S1 dan S2. Sedangkan S3 belum ada. Hanya Universitas Indonesia dan Unpad yang baru melaksanakan program S3," ujarnya.

Syahabudin mengaku alumni STKS  belum optimal untuk melakukan resiko sosial di Indonesia seperti program keluarga harapan, mengurus tuna wicara, tuna rungu, disabilitas termasuk penjaminan sosial seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial. 

"Siapa lagi yang akan bekerja kalau tidak alumni STKS," katanya.

Ditanya soal kebutuhan pekerja sosial di tanah air. Ia mengaku belum mengetahui pasti. Pasalnya, Undang Undang pengaturannya masil dalam proses pembahasan. 

"UU baru disahkan, nanti kalau sudah disahkan baru disusun di situ," imbuhnya.

Dia menambahkan sekitar 24 ribu lulusan STKS sudah bekrja di berbagai bidang. "Bukan hanya bekerja sebagai PNS saja tapi menjadi oengusaha, petani, legislatif dan lainnya," tambahnya.

Adapun, Direktur STKS Marzuki menambahkan ke depan, pihaknya akan mengubah kurikulum dari akademik menjadi vokasi. Maka, pola pembelajarannya 30 persen di kelas sedangakan sisanya 70 persen di lapangan seperti ditempatkan di berbagai lembaga maupun instansi pemerintahan sehingga para mahasiswa mempelajari kompetensi. Misalnya, dari prodi resos berarti mereka ditempatkan di beberapa panti sosial.

Dia menilai vokasi sudah sangat jelas karena ada regulasinya. Diharapkan para lulusanya bisa mandiri dan bekerja di berbagai instansi. "Jadi akan disesuaikan pelayanannya sesuai dengan kompetensi yang diharapkan," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: