Dompet Dhuafa, lembaga filantropi bernafas Islam, terus berkolaborasi untuk ikut membangun, memperkuat, dan memperluas manfaat capaian SDGs pemerintah. Di antaranya membangun kolaborasi 157 zona layanan dalam negeri dan memperkuat potensi di luar negeri sebanyak 22 negara.
Nasyith Majidi, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, mengatakan, hingga kini Dompet Dhuafa telah menjangkau masyarakat di 34 provinsi dan 24 negara melalui lima pilar program, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dakwah, dan budaya dengan penerima manfaat mencapai 2,47 juta jiwa.
Selama 2019, Dompet Dhuafa berhasil menghimpun Rp378,58 miliar dari zakat, infak, infak terikat, kurban, donasi kemanusiaan, wakaf, dan CSR. Sementara penyalurannya mencapai Rp353,07 miliar melalui berbagai program di lima pilar tersebut. Yakni bergulir untuk pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, kemanusiaan, advokasi, pengembangan jaringan, tebar hewan kurban (THK), sosialisasi dan operasional.
Baca Juga: Jawa Masih Dominasi Struktur Perekonomian Indonesia
Dengan catatan tingkat serapan penyaluran pada 2019 sebesar 93,26% atau kinerja penyaluran, Dompet Dhuafa efektif, menurut rasio Allocation to Recollection Zakat Core Principle.
"Pada periode 25 tahun kedua ini, kami harus terus berinovasi dalam beragam program dan layanan terbaik. Khususnya yang selaras dengan pencapaian target-target SDGs. Mulai dari program bantuan langsung, layanan medis, bantuan hukum, beasiswa prestasi, respons sosial kemanusiaan hingga bantuan dan pendampingan ekonomi untuk mengubah mustahik menjadi muzakki," ujar Nasyith Majidi, Rabu (5/2/2020).
Laju teknologi yang semakin canggih turut membawa perubahan demografi donatur. Pada 2019, tren dengan sistem pembayaran elektronik semakin besar. Maka berdampak pada tren sistem donasi, dilihat dari infografis kanal donasi yang paling diminati oleh donatur, yaitu banking channel 48,2%, diikuti e-commerce 16,8%, digital payment 21,4%, dan stand counter 13,6%. Rata-rata pertumbuhan donatur dalam tiga tahun terakhir tercatat sebesar 54,25%.
Pada periode 2019, total penerima manfaat dari berbagai program sebanyak 2.475.028 jiwa dengan sebaran di 34 provinsi se-Indonesia dan 21 negara. Pada program sosial terdapat penerima manfaat sebanyak 1.922.898 jiwa, kesehatan 362.654 jiwa, ekonomi 94.660 jiwa, pendidikan 83.683 jiwa, dan budaya serta dakwah 11.133 jiwa. Totalnya sejak 1993 hingga 2019 mencapai 21.788.903 jiwa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: