Indonesia Property Watch (IPW) memprediksi kondisi pasar properti tahun 2020 akan berjalan lebih baik dibanding tahun 2019. Sektor ini diproyeksikan kembali bangkit setelah tertekan selama beberapa tahun terakhir. Prediksi ini dilatar belakangi sejumlah indikator seperti pembangunan infrastruktur serta faktor stimulus fiskal dan moneter.
Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda menyebut, stimulus yang dimaksud adalah pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,1%, stabilitas laju inflasi di kisaran 3%, serta suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 5%. "Tidak ada alasan properti tidak naik. Ini indikasinya sudah jelas," kata Ali, awal tahun ini.
Prediksi tersebut langsung direspon oleh pengembang properti pada beberapa daerah terutama di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Mereka mulai berani menawarkan klaster hunian terbaru bahkan ekspansi ke lokasi lain. Satu diantaranya adalah PT Alamindo Trulynuasa (ALSA) yang membesut dua kawasan perumahan di Bekasi Jawa Barat, yaitu Darmawangsa Residence seluas 100 hektare dan Panjibuwono Residence 200 hektare.
Direktur ALSA Bryan Soedarsono mengungkapkan, keberaniannya untuk lebih ekspansif tahun ini tidak terlepas dari capaian pada 2019, dimana nilai penjualan dari dua proyeknya tersebut meningkat sebesar 10% dibanding 2018. “Di tahun 2020 ini kami menargetan kenaikan penjualan unit-unit hunian maupun komersial pada proyek Darmawangsa Residence dan Panjibuwono Residence sebesar 10%,” ungkapnya, di Jakarta, Jumat (14/2).
Baca Juga: Genjot Kinerja, PP Properti Bangun Rumah Tapak
Baca Juga: Berkat Aplikasi BTN Properti, Akhirnya Aku Punya Rumah Impian
Untuk mengejar target tersebut, ALSA berencana meluncurkan klaster terbaru pada area seluas 6 hektare di kawasan Darmawangsa Residence, yakni Klaster Sriwijaya. Klaster Sriwijaya didesain bernuansa resort dengan pemandangan danau dan memiliki rasio taman terbanyak dibanding klaster lain di kawasan Darmawangsa Residence.
Pada pemasaran tahap pertama, klaster yang ditawarkan dengan konsep rumah tumbuh ini berupa bangunan satu lantai, Tipe Sadewa, seluas 34/72 meter persegi. Adapun harga yang ditawarkan relatif terjangkau, mulai dari Rp400 jutaan per unit. Meski desain bangunannya compact, Tipe Sadewa masih memiliki dua kamar tidur, WC, dan ruang tamu dan makan yang mencukupi, sehingga dapat langsung dihuni.
“Karena konsep bangunannya adalah rumah tumbuh, dengan sisa lahan kosong yang cukup luas di bagian belakang rumah, maka di kemudian hari unit-unit rumah pada Klaster Sriwijaya dapat diperbesar sesuai kebutuhan penghuni. Keunggulan ini belum tentu ditemukan pada produk yang sama di tempat lain,” papar Bryan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: