Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agresif! Indonesia Pacu Ekspor Sawit ke Pakistan

Agresif! Indonesia Pacu Ekspor Sawit ke Pakistan Kredit Foto: Antara/Rony Muharrman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minyak kelapa sawit merupakan salah satu ekspor utama Indonesia ke Pakistan. Pada 2019, surplus perdagangan Indonesia-Pakistan adalah sebesar US$1,5 miliar yang sebagian besar merupakan kontribusi dari minyak sawit.

Selain itu, Indonesia mendominasi pangsa pasar minyak sawit di Pakistan, di mana tahun lalu 80% minyak sawit berasal dari Indonesia, sementara 20% diimpor dari Malaysia.

Hal itu dikatakan Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amrie saat membuka seminar Health, Nutritional Benefits & Potential Profitability of Palm Oil di Karachi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Harga CPO & TBS: Berhentilah Corona!

Iwan menambahkan sektor industri turunan kelapa sawit di Pakistan telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 58.000 orang dan berkontribusi terhadap penerimaan pajak nasional terbesar ketiga setara US$654 juta.

Dengan kata lain, sambungnya, minyak kelapa sawit merupakan komoditas yang penting bagi Pakistan, dan Indonesia dapat terus berperan di sektor tersebut.

Terkait penyelenggaraan seminar, Iwan mengatakan, memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi mengenai keunggulan dan potensi-potensi yang dimiliki oleh minyak kelapa sawit dan produk-produk turunannya.

Seminar ini dihadiri oleh setidak-tidaknya 160 orang dari kalangan industri, importir, distributor, dan para manajer pemasaran minyak kelapa sawit. Ia berharap melalui seminar ini  para pelaku industri semakin yakin memasarkan produk-produk kelapa sawitnya.

Baca Juga: Sejumlah Kendaraan Komersial Bakal Meluncur di GIICOMVEC 2020

"Seminar sangat relevan bagi penguatan kerja sama kedua negara karena minyak sawit telah berkontribusi penting dalam perekonomian Indonesia dan Pakistan. Bagi Indonesia merupakan salah satu komoditas ekspor andalan, dan bagi Pakistan merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi pertumbuhan industri makanan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: