Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

CIMB Niaga Panen Besar, Laba Bersih Konsolidasinya Naik 12,4%

CIMB Niaga Panen Besar, Laba Bersih Konsolidasinya Naik 12,4% Presiden Komisaris CIMB Niaga Tengku Dato' Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz (kiri) berbincang dengan Komisaris Independen CIMB Niaga Sri Widowati (kedua kiri), Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan (kanan), dan Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei (kedua kanan) di sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) CIMB Niaga di Jakarta, Senin (15/4/2019) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (diaudit) sebesar Rp3,9 triliun pada periode yang berakhir 31 Desember 2019. Angka tersebut  naik 12,4% year-on-year dari tahun sebelumnya dan menghasilkan earnings per share (EPS) Rp146,2.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M Siahaan mengatakan, peningkatan tersebut berasal dari sebagian besar lini bisnis. Pendapatan operasional naik sebesar 6,3% yoy, utamanya dari kenaikan pendapatan non-bunga atau Non Interest Income (NoII) sebesar 11,6% yoy.

Adapun pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) tumbuh 4,6% yoy, dengan Net Interest Margin (NIM) meningkat 19 bps menjadi 5,31%, dibandingkan 5,12% pada periode yang sama 2018.

Baca Juga: Serba Digital, Begini Wujud Digital Lounge @Campus CIMB Niaga di FEB UGM

"Cost to income ratio turun menjadi di bawah 50%. Dalam kondisi pasar yang masih menantang, biaya provisi naik sebesar 7,5% yoy, dengan rasio Loan Loss Coverage (LLC) meningkat menjadi 113,60%," jelas Tigor.

Sementara itu, Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat baik sebesar 21,47% per 31 Desember 2019, meningkat 181 bps dari tahun sebelumnya. Dengan total aset sebesar Rp274,5 triliun per 31 Desember 2019, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.

Jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 3,1% yoy menjadi Rp194,2 triliun, terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan pada kredit konsumer.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: