Wartawan Antara jadi Korban Penganiayaan Malah jadi Tersangka, Coba Kapolri di-Tag
Kepolisian Resor (Polres) Aceh Barat menetapkan Teuku Dedi Iskandar, wartawan LKBN Antara yang menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang sebagai tersangka penganiayaan terhadap orang yang mengeroyoknya.
Teuku Dedi Iskandar, di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, Kamis, mengatakan dirinya ditetapkan sebagai tersangka dengan delik sesuai pasal 351 jo 352 KUHP tentang penganiayaan atas laporan seorang pelaku pengeroyok.
Baca Juga: Ditanya Wartawan, Eh Bang Anies Jawab: TikTok Dulu Saja
"Hari ini saya dipanggil dan diperiksa sebagai tersangka. Pemeriksaan berlangsung di ruang Unit 1 Reskrimum Polres Aceh Barat mulai pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB," kata Teuku Dedi Iskandar.
Sebelumnya, kata Teuku Dedi, penyidik Polres Aceh Barat melayangkan surat pemeriksaan sebagai tersangka pada 10 Februari 2020. Namun, dirinya meminta pemeriksaan ditunda karena pada 9 Februari menghadiri Hari Pers Nasional, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
"Saya menilai janggal kasus ini. Saat itu, saya hanya berusaha membela diri agar tidak menjadi bulan-bulanan pengeroyok. Tapi, malah saya dijadikan tersangka," kata Teuku Dedi Iskandar.
Teuku Dedi Iskandar mengatakan dirinya dituduh mencekik pelaku pengeroyok. Padahal, dirinya berupaya melepaskan diri dari pegangan para pelaku agar tidak terus dipukuli.
"Saya dalam posisi membela diri dari pengeroyokan yang jumlah mereka lebih lima orang. Akibat pengeroyokan tersebut, saya dirawat di rumah sakit hampir sepekan lamanya," kata Teuku Dedi Iskandar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: