Penyebaran virus corona berdampak terhadap bisnis dekorasi di Tanah Air. Meski demikian bisnis yang satu ini masih menjanjikan.
Wakil Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (Aspedi), Nanang Kusnaini mengatakan sampai saat ini perputaran uang dari bisnis pernikahan ini mencapai Rp18 triliun.
Bisnis dekorasi berkontribusi sekitar 35 persen dari perputaran uang tersebut.
"Potensinya memang luar biasa. Dari Rp18 triliun. Dekorasi nomor dua terbesar setelah katering, yakni sekitar 35 persen. Terkadang kalau ada satu event, budget dekorasi lebih tinggi dibanding katering," katanya kepada wartawan di Bandung, Senin (24/2/2020)
Baca Juga: Pemerintah Bohong soal Corona, Luhut Mencak-mencak: Aneh Itu
Nanang mengaku sangat terdampak dengan adanya penyebaran virus corona yang berasal dari China. Pasalnya, sekitar 60 persen bahan baku yang digunakan berasal dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
Selain itu, barang impor dari China lebih murah dibandingkan produk lokal. "Memang dari segi harga variatif. Kita memilih produk China karena banyak yang belum terpikirkan oleh pengrajin lokal dengan harga yg terjangkau," tambahnya
Senada dengan Ketua DPW Aspendi Jabar II, Buwana Oejeng Soewargana mengatakan penyebaran virus corona berdampak langsung terhadap perkembangan bisnis dekorasi Tanah Air. Pasalnya, sebagian besar materi dekorasi mngimpor dari China.
"Bayangkan dari bunga, media properti, lampu kebanyakan impor dari China. Nah, sekarang impornya tertahan,"ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: