Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Save Our Sea: Melestarikan Mangrove, Mencegah Abrasi Pantai

Oleh: Dwi Mukti Wibowo, Pemerhati masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan

Save Our Sea: Melestarikan Mangrove, Mencegah Abrasi Pantai Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas

Fungsi Hutan Mangrove bagi Kehidupan

Hutan mangrove mempunyai keterkaitan dan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan manusia baik fungsinya dalam penyediaan bahan pangan, papan, dan kesehatan, serta kontribusinya terhadap lingkungan. Fungsi hutan mangrove itu sendiri dibagi menjadi lima, yaitu fungsi fisik, fungsi kimia, fungsi biologi, fungsi ekonomi, dan fungsi lainnya.

Ketiga fungsi pertama telah dijelaskan sebagai manfaat hutan mangrove bagi kehidupan manusia. Sementara, kedua fungsi terakhir, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi lainnya adalah sebagaimana dijelaskan sebagai berikut.

Baca Juga: Save Our Sea: Saatnya Masyarakat Pesisir Lebih Berdaya

Fungsi Ekonomi. Hutan mangrove juga mempunyai sisi ekonomis untuk menunjang perekonomian masyarakat sekitar hutan di antaranya: (1) penghasil kayu. Pohon-pohon yang ada di dalam hutan mangrove bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan (furniture) dan bahan bangunan lainnya. Selain itu, kayunya dapat digunakan sebagai kayu bakar sehingga dapat menjadi alternatif bahan bakar fosil.

(2) Bahan baku industri kertas. Kayu dari tanaman di hutan mangrove dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas karena kayu tanaman hutan mangrove memiliki kualitas yang tidak kalah bagus dari kayu lainnya. (3) Penghasil bibit hewan. Karena menjadi salah satu tempat untuk berkembangbiak banyak hewan, hutan mangrove berfungsi menjadi tempat pembibitan hewan, terutama ikan. Kondisi air yang baik merupakan salah satu alasan kawasan hutan mangrove sangat baik untuk dijadikan penghasil bibit hewan yang baik.

Fungsi Lain Hutan Mangrove, di antaranya: (1) kawasan wisata. Banyak yang menganggap bahwa ekosistem hutan mangrove merupakan kawasan yang mempunyai nilai estetika, baik dari faktor alamnya juga kehidupan yang ada di dalamnya. Sehingga dengan keunggulan hutan mangrove tersebut dapat memberikan objek wisata yang berbeda. Salah satunya karena karakteristik hutan yang berada di dua alam yaitu darat dan air (laut).

(2) Kawasan pendidikan. Indonesia merupakan negara dengan area hutan mangrove terbesar di dunia sehingga hal ini cukup menguntungkan bagi para pelajar dan para peneliti yang akan meneliti lingkungan hutan mangrove. Keunikan dan keberagaman yang ada di hutan mangrove dapat dijadikan sarana untuk edukasi maupun rekreasi bagi masyarakat.

Luas Hutan Mangrove di Indonesia

Menurut Rusila Noor, dkk (1999), Indonesia mempunyai luas hutan mangrove terluas di dunia dengan keragaman hayati terbesar dan struktur paling bervariasi di dunia. Hutan mangrove banyak dijumpai di wilayah pesisir yang terlindung dari gempuran ombak dan daerah yang landai di daerah tropis dan subtropis (FAO, 2007).

Menurut Gunarto (2004) mangrove tumbuh subur di daerah muara sungai atau estuari yang merupakan daerah tujuan akhir dari partikel-partikel organik ataupun endapan lumpur yang terbawa dari daerah hulu akibar adanya erosi. Kesuburan daerah ini juga ditentukan oleh adanya pasang surut yang mentransportasi nutrient.

Luas hutan mangrove Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektare, merupakan mangrove yang terluas di dunia (Spalding dkk, 1997 dalam Noor dkk, 1999), mencapai 25 persen dari total luas mangrove dunia. Namun, sebagian kondisinya kritis. Di Indonesia, hutan-hutan mangrove yang luas terdapat di seputar Dangkalan Sunda, di pantai utara Jawa, pantai timur Sumatra, dan pantai barat serta selatan Kalimantan.

Di bagian timur Indonesia, hutan-hutan mangrove yang masih baik terdapat di pantai barat daya Papua, terutama di sekitar Teluk Bintuni. Mangrove di Papua mencapai luas 1,3 juta ha, sekitar sepertiga dari luas hutan bakau Indonesia.

Berdasarkan data Direktorat Jendral Rehabilitas Lahan dan Perhutanan Sosial (2001), Gunarto (2004), luas hutan mangrove di Indonesia tahun 1999 diperkirakan mencapai 8,60 juta hektare, akan tetapi sekitar 5,30 juta hektare dalam keadaan rusak. Sedangkan data FAO (2007), luas hutan mangrove di Indonesia pada tahun 2005 hanya mencapai 3.062.300 ha atau 19% dari luas hutan mangrove di dunia, serta yang terbesar di dunia melebihi Australia (10%) dan Brazil (7%).

Di Asia sendiri luasan hutan mangrove indonesia sekitar 49% dari luas total hutan mangrove di Asia yang dikuti oleh Malaysia (10%) dan Myanmar (9%). Akan tetapi, diperkirakan luas hutan mangrove di Indonesia telah berkurang sekitar 120.000 ha dari tahun 1980 sampai 2005 karena alasan perubahan penggunaan lahan menjadi lahan pertanian (FAO, 2007).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: