Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak, Cucu, Besan Jokowi Ikut Kontestasi Politik: Jadi Beban Presiden, Banyak Mudaratnya!

Anak, Cucu, Besan Jokowi Ikut Kontestasi Politik: Jadi Beban Presiden, Banyak Mudaratnya! Kredit Foto: Antara/R Rekotomo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menyarankan agar keluarga atau kerabat di lingkaran Presiden Joko Widodo sebaiknya menunggu presiden purna tugas jika berniat terjun dan berkontestasi politik. Hal itu untuk menghindari beban politik bagi Jokowi.

"Daripada menjadi 'beban politik' bagi presiden, Presiden Jokowi perlu menyampaikan nasihat kepada orang-orang di lingkaran keluarganya untuk menunda niat baik mereka masuk dalam perjuangan politik, menundanya hingga Jokowi purna tugas dari posisi presiden," kata Khoirul Umam di Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

Baca Juga: Keberatan Diberhentikan Sepihak, Penyidik KPK Ajukan Banding ke Jokowi

Selain karena beban politik, hal itu menurut dia, juga untuk menghindari terjadinya serangan balik backlash bagi proses pematangan demokrasi di Tanah Air.

"Kecuali jika presiden menutup mata dan telinga dengan mengatakan 'saya merasa tidak terbebani'," ujarnya.

Khoirul Umam mengatakan memang tidak ada aturan legal yang dilanggar dengan majunya anak Presiden Joko Widodo, menantu dan besan presiden.

Baca Juga: Ahok Bakal Jadi Pimpinan Ibu Kota Baru, Eks Menteri SBY Nyinyir: Jelas Ada Cacat, Ambyar!

"Tetapi hal itu berpotensi memunculkan banyak kemudhorotan dalam ruang demokrasi," ucap dia.

Alasannya, lanjut dia, karena majunya anak, menantu, dan besan presiden itu berpotensi membuka peluang terjadinya konflik kepentingan dalam dunia politik.

"Kedua, menjadi preseden yang tidak sehat bagi proses kaderisasi partai politik yang diharapkan bisa menyehatkan demokrasi. Partai-partai politik barangkali akan bersikap pragmatis dengan tetap menampung mereka," tuturnya.

Kader-kader yang telah lama berkontribusi, berjuang, dan berkeringat seharusnya mendapatkan dukungan memadai dari partai. Namun, mereka bisa merasa tersingkir dengan masuknya keluarga presiden yang belum atau baru saja menjadi kader dan langsung dicalonkan oleh parpol.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: