Progres pembangunan proyek Independent Power Producer (IPP) LNG-to-Power Jawa-1 hingga Januari 2020 telah mencapai 58%. Proyek dengan kapasitas 1.760 Mega Watt (MW) yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat ini ditargetkan mencapai commercial operation date (COD) pada 2021.
PT Pertamina Power Indonesia (PPI) memastikan, dari aspek safety, proyek ini telah mencapai 8 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan. Ini merupakan komitmen PPI sebagai pemegang saham untuk menyelesaikan pembangunan proyek secara on time, on budget, dan on quality.
Selain IPP Jawa-1, beberapa proyek yang telah dioperasikan perusahaan, antara lain proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 4 MW berlokasi di area Kilang LNG Badak, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Di Jakarta Forum Energi, Menteri Arifin Bicarakan Penggunaan Energi Terbarukan
Kemudian ada pula proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dari pengolahan limbah kelapa sawit dengan kapasitas 2,4 MW, yang merupakan hasil kerja sama antara PPI dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III.
Tak hanya dalam negeri, PPI juga melebarkan bisnisnya di luar negeri dengan ikut ambil bagian dalam rencana pengembangkan PLTGU berkapasitas 1.200 MW di Bangladesh. Proyek ini telah memeroleh persetujuan dari BPDB, yakni perusahaan listrik Bangladesh. Dalam tahun ini proyek ditargetkan mendapatkan Letter of Intent dari Perdana Menteri Bangladesh.
"Sampai saat ini, PPI telah membuktikan kompetensi dan kapabilitasnya sebagai penyedia energi bersih. Ke depan, perusahaan akan terus berkomitmen memperluas pengembangan energi bersih, baik dengan membangun pembangkit listrik baru maupun dengan mengakuisisi pembangkit listrik yang sudah ada, baik untuk proyek-proyek di luar Pertamina maupun di internal lingkungan Pertamina sendiri," ujar Direktur Utama PPI Ernie Ginting, Rabu (4/3/2020).
Baca Juga: Wah, Ada Ratusan Informasi Palsu dan Menyesatkan terkait Virus Corona!
Dirinya kembali menyampaikan bahwa khusus untuk lingkungan internal Pertamina, PPI akan menjadi penyokong kebutuhan power Pertamina di sisi up-stream, mid-stream, dan down-stream.
Contohnya, pada kilang-kilang Pertamina, wilayah kerja hulu migas, baik yang saat ini telah beroperasi maupun pengelolaan blok-blok migas yang telah dipercayakan pemerintah untuk dialihkan ke Pertamina, termasuk Blok Rokan yang selama ini disuplai oleh MCTN.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: